Wartacianjurnews.com – Kepala Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Beni Irawan, angkat suara terkait carut-marut pembagian bantuan beras Bulog dalam program Bantuan Pangan Nasional (BPN) untuk bulan Juni dan Juli 2025. Ia menyesalkan banyaknya warga tidak mampu yang justru tidak menerima bantuan, sementara sejumlah penerima yang tergolong mampu tetap terdata sebagai penerima manfaat.
Beni menyebut bahwa pembagian beras di beberapa desa, termasuk Cirumput, jauh dari kata tepat sasaran. Data penerima manfaat mengalami pengurangan signifikan tanpa penjelasan yang jelas dari pihak terkait. Awalnya, terdapat 1.133 keluarga penerima manfaat (KPM), namun kini hanya tersisa 930 KPM, berkurang sebanyak 205 penerima.
“Yang menyedihkan, justru yang tidak mampu malah tidak menerima. Banyak warga miskin mengadu ke desa, mengeluh karena namanya tidak lagi tercantum dalam daftar. Ini sangat mencederai rasa keadilan,” tegas Beni kepada wartawan, Jumat, (1/8/2025).
Ia menduga ada ketidaksesuaian data yang digunakan oleh pihak Badan Pusat Statistik (BPS) dalam menetapkan penerima bansos. Karena itu, Beni mendesak agar pendataan penerima bantuan segera diperbarui agar tidak terus menerus salah sasaran.
“Kami minta BPS turun langsung ke lapangan. Jangan hanya mengandalkan data lama yang tidak sesuai kondisi real di lapangan. Pemerintah harus hadir melindungi yang lemah, bukan malah menyisihkan mereka dari bantuan,” tegasnya.
Fenomena ini menambah daftar panjang persoalan bantuan sosial yang kerap tidak menyentuh akar masalah. Ketika program digembar-gemborkan sebagai bentuk perhatian negara terhadap rakyat miskin, di lapangan justru mereka yang paling membutuhkan sering kali luput dari perhatian.
Warga pun berharap adanya transparansi dan evaluasi total dalam sistem pendataan dan penyaluran bansos agar tidak terus menjadi ajang kesalahan yang berulang tahun demi tahun. (dil)
Comment