Wartacianjurnews.com – Setelah sempat viral di media sosial dan memicu kemarahan publik, kasus dugaan kekerasan yang dialami oleh Nyanyang Suherli akhirnya memasuki babak baru. Proses perdamaian antara korban dan pihak Polres Cianjur digelar dan dipimpin langsung oleh KBO Reskrim Polres Cianjur, Iptu Dudi Suharyana.
Dalam pertemuan tersebut, Nyanyang Suherli didampingi oleh kuasa hukumnya. Meski telah menyepakati jalur damai, proses ini bukan tanpa catatan kritis.
Menurut Iptu Dudi, persoalan ini merupakan bentuk kesalahpahaman yang telah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kami sudah sepakat damai dengan korban. Namun kami pun tetap melakukan proses hukum yang berlaku terhadap anggota kami. Mereka yang terlibat saat ini berada dalam pengawasan penuh dan tidak diberikan tanggung jawab apapun,” ujarnya.
Namun, pernyataan damai ini tidak serta-merta menghapus luka hati korban. Dalam pernyataannya, Nyanyang Suherli mengungkapkan bahwa ia menerima niat baik pihak Polres Cianjur, namun tetap menuntut keadilan ditegakkan.
“Saya menerima niat baik pihak Polres Cianjur untuk berdamai, tapi saya minta proses hukum tetap lanjut, karena saya sakit hati sama mereka,” tegas Suherli.
Pernyataan Suherli menjadi sorotan karena memperlihatkan bahwa meski damai tercapai, luka batin dan dugaan pelanggaran tetap membekas. Warganet pun terus menyoroti jalannya proses ini dan meminta agar aparat yang terbukti melanggar hukum tidak dilindungi dengan alasan damai.
Kini, publik menanti: apakah proses hukum benar-benar ditegakkan atau justru kembali redup di balik meja mediasi?
Comment