Wartacianjurnews.com — Kejaksaan Negeri (Kejari) Cianjur resmi menetapkan dua tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi kegiatan pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur tahun anggaran 2023. Potensi kerugian negara mencapai lebih dari Rp8,49 miliar.
Dalam rilis resminya, Kejari menyatakan penetapan ini dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-1856/M.2.27/Fd.2/05/2025 tanggal 26 Mei 2025 Jo. Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-2487/M.2.27/Fd.2/07/2025 tanggal 24 Juli 2025.
Penetapan dilakukan setelah penyidik memeriksa kurang lebih 30 saksi dan mengantongi dua alat bukti yang cukup. Dua tersangka yang ditetapkan yaitu DG selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan MIH selaku Konsultan Perencana.
“Dalam pelaksanaan proyek, DG tidak menjalankan tugasnya sesuai ketentuan. Sedangkan MIH, tidak memiliki sertifikasi keahlian dan meminjam bendera PT. GS serta PT. SYB dalam perencanaan proyek wilayah Utara dan Selatan,” ungkap pihak Kejari.
Penyidik menemukan bahwa perencanaan yang dilakukan MIH tidak sesuai standar dan prosedur, yang menyebabkan timbulnya potensi kerugian negara senilai Rp8.491.605.289,63 (delapan miliar empat ratus sembilan puluh satu juta enam ratus lima ribu dua ratus delapan puluh sembilan rupiah enam puluh tiga sen).
Perbuatan kedua tersangka diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001.
Saat ini, keduanya telah ditahan selama 20 hari terhitung mulai 24 Juli hingga 12 Agustus 2025 untuk keperluan penyidikan lebih lanjut. (Ben)
Comment