Wartacianjurnews.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapatkan sorotan dari DPD KNPI Kabupaten Cianjur.
Menyusul temuan penggunaan wadah plastik tidak standar di sejumlah sekolah. Dampak yang telah terjadi adanya keracunan yang dialami puluhan siswa MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI.
Wakil Ketua DPD KNPI Cianjur Buana Faghfirly mengatakan, pemerintah harus belajar dari kejadian keracunan diduga dari menu MBG. Peristiwa itu terjadi salah satunya disinyalir dari penggunaan wadah plastik.
“Kita harus belajar dari kejadian keracunan sebelumnya. Penggunaan wadah plastik yang tidak memenuhi standar berisiko mengulang insiden serupa,” kata Buana, Jum’at, 23 Mei 2025.
Ia menyayangkan, distribusi wadah plastik di SDN Sukawangi 2 meski tempat makan stainless steel belum tersedia.
Menurutnya, hal ini mencerminkan kelalaian dalam pengadaan dan pengawasan.
“Ini pemaksaan di luar prosedur standar yang berpotensi merugikan siswa,” tegasnya.
Dia menyarankan, agar program MBG dihentikan, mengingat dampak bahaya yang ditimbulkan. Bahkan banyak kekhwatiran dari pihak orangtua akan keselamatan anaknya.
“Jika sarana seperti tempat makan belum aman, lebih baik program ditunda daripada membahayakan anak-anak,” paparnya.
Iman, staf dapur Badan Gizi Nasional (BGN) yang bertanggung jawab atas distribusi MBG, mengakui bahwa sekitar 20% sekolah penerima manfaat masih menggunakan wadah plastik.
“Sebagian besar sekolah sudah beralih ke stainless steel, namun masih ada sekitar 20 persen yang memakai plastik akibat keterlambatan pengadaan,” kata dia. (BR)
Comment