Tiga Tahun Mengandalkan Rakit, Ratusan Warga Tetap Menyeberangi Sungai Berarus Deras dan Pertaruhkan Nyawa Setiap Hari

Wartacianjurnews.com — Ratusan warga di Desa Sukamahi, Kecamatan Cijati, serta Desa Neglasari dan Talagasari, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih mengandalkan rakit untuk menyeberangi Sungai Cibuni yang berarus deras. Kondisi tersebut terjadi sejak jembatan penghubung rusak akibat banjir.

Setiap hari, pelajar SMA dan MTS menggunakan rakit untuk berangkat dan pulang sekolah. Jalur itu juga menjadi akses utama warga yang bekerja, berdagang, dan bertani. Sungai dengan lebar sekitar 125 meter itu tetap dilalui karena jalan alternatif mencapai 10 kilometer.

Teks: Pelajar dan warga berdiri di tepi Sungai Cibuni sebelum menyeberang menggunakan rakit.
Foto: Para pelajar dan warga berada di tepi Sungai Cibuni menunggu giliran menyeberang menggunakan rakit di perbatasan Kecamatan Cijati dan Kadupandak, Kamis (4/12/2025).

Sella, siswi salah satu SMA, mengatakan sudah tiga tahun menggunakan rakit. Menurutnya, jarak tempuh menjadi jauh bila memutar ke jalur lain.

“Setiap hari lewat sini dan sudah terbiasa. Kalau debit sungai naik, saya harus lewat jalan alternatif,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).

Atep (35), warga Talagasari, juga menyeberang menggunakan rakit sambil membawa sepeda motor untuk bekerja.

“Arus sungai cukup deras, tapi tidak ada pilihan lain,” katanya.

Wakil Kepala Madrasah Aliyah (MA) Bojong Jati, Edi Wahyu, menjelaskan jembatan putus pada 2021 setelah banjir besar menghantam pondasi. Akibatnya, aktivitas pendidikan terganggu karena banyak siswa terlambat atau tidak dapat hadir.

“Kalau debit sungai tinggi, kami izinkan siswa tidak masuk karena berbahaya,” ujarnya.

Warga berharap pemerintah segera membangun kembali jembatan penghubung agar akses pendidikan dan perekonomian kembali aman dan lancar. (Ben)

Comment