Wartacianjurnews.com – Meski kondisi jalan hancur, Desa Sukamulya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, ternyata memiliki hasil bumi yang melimpah. Ironisnya, seluruh hasil panen lebih banyak dijual ke Bandung ketimbang ke Cianjur karena akses jalan lebih mudah dan cepat.
Kepala Desa Sukamulya, Abah Cepi, menyebut setiap minggu desanya bisa menghasilkan 35 ton gula aren, puluhan ton kopal, pisang, padi, cabai, kayu, dan komoditas lain. Namun, semua hasil bumi itu tak pernah masuk ke Cianjur.
“Jalan rusak parah, jadi semua hasil bumi lebih lancar dijual ke Bandung. Pemkab Cianjur rugi sendiri karena tidak menikmati perputaran ekonomi dari desa kami,” tegasnya.
Kondisi ini memperparah rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM) di Sukamulya. Ekonomi, pendidikan, dan kesehatan warga terhambat karena minimnya akses. Padahal kendaraan angkutan hasil bumi seperti mobil pikap hingga engkel tersedia, tapi percuma bila jalan hancur.
“Kalau poros Gunung Sumbul–Sukamulya segera dituntaskan, kami bisa bawa hasil bumi ke Cianjur. Tapi karena tidak ada perhatian, semua lari ke Bandung,” tandas Abah Cepi. (Ben)
Comment