Wartacianjurnews.com – Di tengah hamparan sawah mengering di Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, tampak sosok perempuan paruh baya berdiri tegar di antara batang-batang padi yang telah menghitam. Dialah Ibu Yati (47), salah satu petani perempuan yang tak menyerah meski musim panen kali ini jauh dari harapan.
Gagal panen akibat serangan hama wereng membuat banyak petani menderita kerugian besar, tak terkecuali Ibu Yati. Namun, bagi perempuan yang sehari-hari mengurus sawah milik keluarganya itu, berhenti bukanlah pilihan.
“Kami memang rugi, tapi tidak boleh menyerah. Kalau kami tidak turun ke sawah, siapa lagi? Anak-anak harus tetap makan, sekolah,” ujarnya sambil memilah sisa jerami.
Tak hanya merawat sawah, Ibu Yati juga aktif mengajak ibu-ibu petani lainnya bergotong-royong membersihkan lahan agar siap ditanam kembali. Ia berharap ada solusi konkret dari pemerintah, tak hanya bantuan sementara.
“Kalau hanya disemprot saat hama sudah menyerang, itu sudah terlambat. Kami butuh pendampingan sejak awal,” katanya.
Keluh kesah Ibu Yati dan petani lainnya telah disampaikan ke pemerintah desa. Sekretaris Desa Hegarmanah, Deden Hamdani Yusup, mengungkapkan pihaknya terus mendorong dinas pertanian memberikan bantuan langsung berupa obat-obatan dan penyuluhan.
Musim panen kali ini memang mengecewakan, namun keteguhan para petani seperti Ibu Yati menjadi gambaran nyata ketahanan pangan negeri ini, yang bukan hanya soal padi, tapi juga soal harapan. (Septa)
Comment