Wartacianjurnews.com — Audiensi panas antara aliansi mahasiswa dengan pejabat eksekutif dan legislatif Kabupaten Cianjur sempat hampir berantakan. Pasalnya, mahasiswa memilih walk out lantaran Bupati Cianjur, dr. Mohammad Wahyu Ferdian, tak kunjung hadir. Situasi baru kembali mencair setelah Wakil Bupati Cianjur, Ramzi, turun langsung membujuk mahasiswa agar masuk lagi ke Aula Bale Prayoga.
“Mohon maaf karena menunggu lama, kami tadi sedang menerima tamu dari orang Cianjur juga gabungan santri. Yuk kita masuk kembali ke ruangan,” ujar Ramzi.

Dalam audiensi tersebut hadir pula Ketua DPRD Cianjur, Ir. Hj. Metty Triantika, M.T., beserta sejumlah anggota dewan lintas fraksi. Para mahasiswa akhirnya menyampaikan sejumlah tuntutan keras, termasuk desakan pembubaran DPRD Cianjur serta realisasi janji kampanye bantuan Rp25 juta per RT se-Kabupaten Cianjur.
Ketua DPRD Cianjur menanggapi dingin desakan itu. “Sikap kami akan terus memberikan atensi kepada seluruh tuntutan demonstran, sejauh itu untuk kepentingan masyarakat umum. Terkait pembubaran DPRD, ini bukan kewenangan kami. Itu ranah pusat dan presiden. DPRD merupakan amanat konstitusi dan bagian dari penyelenggara pemerintahan daerah,” tegasnya.
Meski berlangsung tertib, audiensi tersebut mencerminkan jurang kepercayaan yang kian lebar antara mahasiswa dengan pejabat daerah, terutama menyangkut janji politik yang dinilai tak kunjung ditepati. (Ben)
Comment