Ramai-ramai Masyarakat Kecam Belasan Oknum Santri Keroyok Warga Sukaluyu

Oplus_131072

Wartacianjurnews.com Aksi dugaan pengeroyokan sejumlah oknum santri salah satu pondok pesantren terhadap seorang warga di Kampung Pasiroray, Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Nizar mengundang perhatian elemen masyarakat.

MEMBUAT, masyarakat Desa Panyusuhan membubuhi tanda tangan petisi menyayangkan aksi pengeroyokan yang diduga dilakukan belasan oknum santri. (Dok/Warta Cianjur).

Mereka membuat aksi membubuhkan tanda tangan petisi sebagai bentuk menyayangkan atas insiden tersebut.

Ketua RT02/RW05, Kampung Kolelaban Desa Panyusuhan Kecamatan Sukaluyu Solihin mengecam, aksi pengeroyokan terhadap Nizar dan penyerangan terhadap keluarganya yang mana merupakan keluarga ulama terkemuka.

“Kami meminta kepada APH segera memproses hukum para pelaku dugaan penyerangan dan pengeroyokan kepada keluarga K.H Asep Lukmanul Hakim (Aang Jago), terduga pelaku belasan oknum santri Al-Ikhlas,” kata Solihin, Senin 27 Oktober 2025.

Solihin menambahkan, selama ini pimpinan Ponpes tersebut diduga sering memfitnah keluarga Nizar dengan dasar-dasar tidak jelas.

“Sangat geram dengan fitnah-fitnah tidak mendasar kepada keluarga tokoh masyarakat kami,” ujarnya.

Solihin menyebut, masyarakat telah membuat petisi dengan beberapa tuntutan kepada pemilik dan yayasan Ponpes tersebut.

“Kami minta APH mengusut tuntas siapa dalang dalam peristiwa pengeroyokan, usut tuntas dugaan penyelewengan pupuk subsidi dan ketapang, menuntut pembubaran pesantren karena santrinya tidak mencerminkan agama serta cabut ijin operasionalnya,” tegasnya.

Sementara itu Nizar mengatakan, aksi pengeroyokan yang dialaminya diduga buntut pelaporan dugaan penyelewengan pupuk bersubsidi ke Polres Cianjur dan Kejari Cianjur, diduga kasus tersebut melibatkan AS, yakni pimpinan pondok pesantren.

“Saya menduga mereka tidak terima pimpinan ponpesnya dilaporkan ke Kejari Cianjur atas dugaan penyelewengan pupuk bersubsidi di Desa Panyusuhan Kecamatan Sukaluyu,” pungkasnya. (NRS)

 

 

Comment