Wartacianjurnews.com – Keluhan demi keluhan terus bermunculan dari para orang tua siswa MAN 1 Cianjur. Setelah isu iuran “sukarela” yang nominalnya ditentukan sepihak viral, kini giliran praktik pungutan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan lomba yang dipertanyakan.
Dalam grup WhatsApp wali murid, sejumlah orang tua menyuarakan keberatannya. “Ya anak saya juga setiap ekskul bayar 10 ribu. Itu alasan sekolah untuk bisa mungut dana dari orang tua, kenyataannya anak-anak yang ikut ekskul bayar, padahal tidak semua anak ikut,” ungkap seorang wali murid.
Kondisi serupa juga terjadi pada siswa yang mengikuti lomba. Seorang wali murid lain mengungkap bahwa anaknya harus membawa materai sendiri sebagai persyaratan mengikuti lomba futsal yang membawa nama sekolah.
“Iya adik saya pernah ikutan lomba paskibra ke Sukabumi naik kereta bayar sendiri. Pas mau pinjam mobil sekolah katanya harus bayar Rp200 ribu. Tapi pas menang piala, kepala sekolah yang pertama kali difoto dengan bangga,” ujar salah satu wali murid lain dalam grup tersebut.
Situasi ini memunculkan pertanyaan besar soal transparansi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang seharusnya mencukupi keperluan siswa untuk kegiatan belajar-mengajar. Salah satu orang tua menyampaikan, “Jika benar siswa diminta uang untuk keperluan seperti itu, ini sudah masuk pungutan, apapun namanya. Bapak-ibu dimohon menanyakan ke anak-anaknya dan laporkan ke grup.”
Para wali murid kini mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap manajemen sekolah, terutama dalam hal pembiayaan kegiatan siswa dan transparansi penggunaan dana pendidikan. (Ben)
Comment