Wartacianjurnews.com — Sosialisasi dan penandatanganan berita acara sinkronisasi data penerima manfaat program nasional pemenuhan gizi di Aula Kecamatan Cianjur digelar serius, Selasa (30/9/2025). Acara ini dihadiri jajaran Polsek Cianjur Kota, Koramil Cianjur Kota, para kepala puskesmas se-Kecamatan Cianjur, kepala dapur SPPG, serta tamu undangan lainnya.
Sosialisasi dipimpin oleh Koordinator Wilayah Kecamatan Cianjur, didampingi Camat Cianjur, Kapolsek Cianjur Kota, dan Danramil Cianjur Kota. Agenda utama membahas pelaksanaan Keputusan Kepala Bagian Nasional Nomor 3 Tahun 2025 yang menekankan pentingnya sinkronisasi data penerima manfaat program gizi nasional agar distribusi bantuan tidak lagi salah sasaran.

Koordinator SPPG Kecamatan Cianjur, Raka Gusfi, menegaskan bahwa pendekatan baru berbasis sensus ini menjadi langkah penting untuk mencegah risiko Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti dugaan keracunan massal, sabotase, hingga maladministrasi yang sebelumnya sempat mencoreng program makan bergizi gratis (MBG) di Cianjur.
“Pendekatan sensus ini supaya administrasi lebih tertib dan bisa memotong risiko-risiko KLB, seperti keracunan yang sempat ramai terjadi, termasuk potensi sabotase,” ujar Raka.
Ia menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar formalitas, tetapi langkah harmonisasi lintas sektor, melibatkan aparat keamanan, tenaga kesehatan, dan pengelola dapur SPPG. Program ini menargetkan balita hingga ibu hamil dan menyusui, sesuai amanat Perpres Nomor 83 Tahun 2024 tentang Pemenuhan Gizi Nasional.
“Ini program strategis nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Harapannya tidak ada lagi kepentingan sempit atau bisnis yang menghambat tujuan besar pemenuhan gizi rakyat,” tegasnya.
Raka mengungkapkan, di Kecamatan Cianjur saat ini sudah berjalan 12 hingga 13 dapur MBG aktif, dengan target bertambah hingga 14 dapur pada akhir tahun. Namun, ia mengakui koordinasi lintas sektor masih jadi tantangan utama agar kasus-kasus dugaan keracunan MBG tidak lagi terulang. (Ben)













Comment