Pembuatan Batik Ecoprint Jadi Projek P5 di SD Negeri Neglasari Cibeber

Wartacianjurnews com – Keterampilan pembutan Batik dengan metode Ecoprint (metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun) dipilih menjadi salah satu projek P5 ( Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang diterapkan bagi para siswa fase C (kelas 5 dan 6) di SD Negeri Neglasari.

Caption foto : KERAJINAN, pembuatan Batik dengan metode Ecoprint di salah satu SD di Cibeber. (Dokumen, Warta Cianjur).

Sekolah yang berlokasi di Kampung Neglasari RT01/RW05 Desa Sukamanah Kecamatan Cibeber itu, memilih metode Ecoprint untuk keterampilan pembuatan batik para siswanya terinspirasi dari letak geografis sekolah yang berada di lingkungan hutan.

Kepala SD Negeri Neglasari Ela Hayati, S.Pd. mengatakan, dengan beragamnya sumberdaya alam berupa dedaunan dan bunga di sekitar lingkungan sekolah sebagai bahan dasar metode Ecoprint salah satu alasanya.

“Kalau kita lihat dari kearifan lokal, karena sekolah kami berada di lingkungan hutan, jadi banyak sekali jenis daun dan bunga sebagai bahan dasar ecoprinting,” ucap Ela saat ditemui Wartacianjurnews.com di Sekolah Senin, 04 November 2024.

Ela mengaku, para siswa didiknya telah sukses mengerjakan metode ecoprinting dengan sisten pounding sebelumnya.

“Saat ini kita sedang mengajarkan ecoprinting dengan sistem kukus, sebelumnya sistem pounding atau ketuk sudah dilaksanakan,” ujarnya.

Sejumlah siswa terlihat tengah asyik secara berkelompok membuat batik dengan metode ecoprinting di asehelai kain putih dengan menempelkan daun serta bunga di atasnya.

“Setelah ditata letak bunga serta daun, kain sebagai bahan alas dasar utama digulung secara rapih lalu diikat dan dikukus, hingga akhirnya akan menciptakan corak batik yang indah,” terang Ela.

Hasil karya seni para siswa siswi berupa tas dari bahan kain blacu yang bercorak batik ecoprint dan mug, terlihat menghiasi ruang kelas mereka.

“Target pencapaiannya untuk semester satu adalah kearifan lokal, yaitu menggunakan sumberdaya alam yang ada, nanti di semester ke dua yaitu untuk kewirausahaan,” terangnya.

Kedepanya Ela berharap, seluruh hasil karya seni batik ecoprint para siswa dapat menjadi produk yang dapat menghasilkan ekonomi bagi mereka.

“Mudah mudahan kedepanya, tidak menutupi kemungkinan, karya mereka berupa, tas kain batik, mug, bahan kain untuk pakaian, taplak meja dan sebagainya, kedepanya bisa dijual,” pungkasnya. (Taufik winata)

 

 

Comment