Buntut Berita Viral, Pelapor Dugaan Penyelewengan Pupuk di Panyusuhan Dikeroyok Santri

Wartacianjurnews.com – Nizar, warga Desa Sukaluyu yang sebelumnya melaporkan dugaan penyelewengan pupuk bersubsidi dan dana ketahanan pangan (ketapang) di Desa Panyusuhan, menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah santri Pondok Pesantren Al Ikhlas yang dipimpin oleh Ketua Gapoktan Desa Panyusuhan sebelumnya berinisial AS.

Insiden itu terjadi setelah nama AS mencuat di pemberitaan media massa dan media sosial. Para santri diduga tidak terima pimpinan mereka menjadi sorotan publik.

Teks: Polisi membawa terduga pelaku pengeroyokan warga pelapor kasus pupuk bersubsidi di Sukaluyu ke Mapolres Cianjur untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Foto: Petugas kepolisian mengamankan salah satu terduga pelaku pengeroyokan terhadap Nizar, warga Sukaluyu, yang sebelumnya melaporkan dugaan penyelewengan pupuk bersubsidi di Desa Panyusuhan Kecamatan Sukaluyu.

Menurut keterangan Nizar, kejadian bermula ketika ia mendapat kabar bahwa mobil keluarganya dirusak oleh sekelompok orang.

“Awalnya saya dapat telepon dari orangtua saya kalau mobil kami dilempar batu dan pembersih kaca dirusak. Saya langsung bergegas ke lokasi,” ujar Nizar, Sabtu (25/10/2025).

Namun, setibanya di lokasi, Nizar langsung menjadi sasaran amukan para santri. “Sesampainya di lokasi saya langsung dipukuli oleh para santri. Mereka bilang tidak terima dengan pemberitaan yang viral akhir-akhir ini,” ungkapnya.

Akibat pengeroyokan tersebut, Nizar mengalami luka lebam di sekujur tubuh. Ia kemudian melaporkan kasus itu ke Polsek Sukaluyu. Tak lama, polisi bergerak cepat mengamankan para pelaku dan menyerahkannya ke Polres Cianjur untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kasus kekerasan ini menambah panjang daftar persoalan yang menyeret Mantan Ketua Gapoktan tersebut setelah sebelumnya Kejari Cianjur akan mengusut dugaan penyelewengan pupuk bersubsidi dan dana ketahanan pangan di Desa Panyusuhan. (Ben)

Comment