Lima Tahun Janji Kosong, Nelayan Jayanti Desak Pemprov Jabar Realisasikan Pelebaran Kolam Labuh

Nelayan Pelabuhan Jayanti berjibaku mengevakuasi perahu yang karam akibat cuaca buruk dan sempitnya kolam labuh. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa solusi nyata dari pemerintah.

Wartacianjurnews.com – Nelayan Pelabuhan Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur kembali mengadukan nasib mereka yang kian terpuruk akibat lambannya respon Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap rencana pelebaran kolam labuh yang sudah mandek selama lima tahun.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cianjur, Relly Herajaya, menyampaikan bahwa pelebaran kolam labuh bukan lagi sekadar harapan, tapi sudah menjadi kebutuhan hidup yang mendesak. Ia menegaskan, kapasitas kolam labuh yang terbatas membuat aktivitas nelayan terganggu dan memicu kerugian besar.

“Nelayan di sini berharap pemerintah segera merespons dan merealisasikan pembangunan pelebaran kolam labuh, karena ini merupakan kebutuhan vital bagi mereka,” ujar Relly, Sabtu (2/8/2025).

Relly mengungkapkan bahwa survei, pengukuran, hingga penyusunan dokumen AMDAL sebenarnya telah dilakukan. Namun, meskipun segala tahap teknis telah dilalui, tak ada langkah konkret dari pemerintah provinsi untuk menindaklanjutinya.

“Sudah lima tahun kami dijanjikan. Bahkan rancangan awal dan komitmen bersama sudah disepakati. Tapi sampai hari ini, hasilnya nol besar,” tegasnya.

Ia menyebutkan, lebih dari seribu nelayan Jayanti menggantungkan hidupnya pada pelabuhan tersebut. Namun dengan kolam labuh yang sempit dan tak layak, perahu-perahu mereka kerap terpaksa ditambatkan di tengah laut, menghadapi cuaca ekstrem tanpa perlindungan.

Nelayan Pelabuhan Jayanti berjibaku mengevakuasi perahu yang karam akibat cuaca buruk dan sempitnya kolam labuh. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa solusi nyata dari pemerintah.

Kondisi ini terbukti fatal. Sekitar 56 perahu nelayan dilaporkan tenggelam akibat hantaman ombak hebat. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Namun hingga kini, tak ada gerakan berarti dari pemerintah.

“Apakah kami harus terus menunggu hingga semua perahu karam dan nelayan bangkrut satu per satu? Kepada Pemprov Jabar, dengarkan jeritan kami. Jangan biarkan derita nelayan jadi tontonan tahunan,” tegas Relly.

Kebutuhan pelebaran kolam labuh di Pelabuhan Jayanti bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan soal penyelamatan hidup ribuan nelayan. Janji tak lagi cukup. Yang dibutuhkan adalah tindakan nyata. (dil)

banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600

Comment

banner 1131x1600