Wartacianjurnews.com- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Cianjur, Gan Gan Gunawan diduga mencairkan dana hibah ke Pemkab Cianjur menggunakan SK yang diduga cacat hukum.
Pasalnya, 80 persen pengurusnya sudah diberhentikan Gan Gan, namun masih tercatat di SK yang ditandatangani Herman Suherman, Bupati Cianjur periode sebelumnya.
Mantan pengurus KPAI Cianjur Dedi mengatakan, Gan Gan masih menggunakan SK yang mencantumkan namanya dan beberapa pengurus lama untuk mencairkan dana hibah.
Dia merasa hal tersebut menyalahi aturan, sebab dia dan teman-temannya sudah dikeluarkan secara sepihak setahun lalu.
“Jadi SK itu digunakan oleh Gan Gan untuk mencairkan dana hibah, yang mana masih tercatat nama kami para pengurus yang lama. Berarti SK nya bodong,” kata dia, Kamis 31 Juli 2025.
Selama masih menjabat, dia dan pengurus lama tidak mengetahui peruntukkan alokasi dana hibah KPAI Cianjur.
“Kami hanya mengetahui dapat dana hibah Rp250 juta dan yang sekarang Rp125 juta karena adanya efisiensi, tapi kami tidak tahu anggaran tersebut digunakan untuk apa?,” ujarnya.
Dedi menyebutkan, pemberhentiannya dari jabatannya sebagai Divisi Keluarga Fasilitasi Kesehatan dan Pengasuh Alternatif di KPAI Cianjur tanpa alasan jelas. Begitupun Wakil Ketua, Sekretaris dan lainnya.
“Tiba-tiba diminta tandatangani surat pengunduran diri dengan alasan sering diundang menjadi pembicara KPAI di sekolah-sekolah, sama halnya dengan yang lain diberhentikan tanpa alasan jelas,” pungkasnya.
Dikonfirmasi Warta Cianjur terkait hal tersebut, Ketua KPAI Cianjur Gan Gan Gunawan tidak menjawab pesan singkat hingga telepon. (NRS)
Comment