Wartacianjurnews.com – Polres Cianjur tengah mendalami kasus dugaan penipuan paket umrah bodong di Kampung Mekarmulya, Desa Kertajaya Kecamatan Tanggeung.
Sebelumnya, warga setempat yang merupakan koordinator paket umrah Aban Muhammad Sya’ban (32) bersama 43 calon jemaah lainnya
merasa tertipu dengan berbagai kejanggalan sehingga melaporkan terduga HM ke Polres Cianjur.
Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dugaan penipuan atau penggelapan uang dengan modus jasa layanan umrah.
“Betul, kasus ini sedang kami selidiki dan tengah berproses,” kata AKP Tono Listianto.
Sementara itu, Muhammad Sya’ban (32), mengatakan, terduga HM awalnya menawarkan paket umrah karena dipercaya menjadi agen yang direkrut oleh saudari H asal Jakarta. Kemudian ia merekrut beberapa orang untuk menjadi sales atau koordinator.
“Jadi setau saya memang merekrut tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama agar menyampaikan ke masyarakat sehingga para calon jemaah ini percaya, kemudian tertarik. Bahkan saya pun menjadi salah satu koordinator. Saya daftar itu sekitar bulan Agustus tahun 2023,” kata Aban, Senin, (15/01/2024).
Untuk lebih meyakinkan, saudara-saudara HM diberangkatkan untuk mengikuti program umrah gratis dan masyarakat juga tertarik karena biaya umrah terbilang murah cukup dengan membayar Rp6 juta hingga Rp12 juta lantaran diakui HM telah mendapatkan beberapa donatur di Arab Saudi.
Aban menambahkan, kedok umrah bodong itu baru terbongkar setelah para jemaah tak kunjung diberangkatkan.
“Alasannya beragam, malah ketika ditanyakan belum adanya pemberangkatan berdasarkan jadwal yang ditetapkan karena ada Perang Israel dan Palestina sehingga donatur belum dapat mengirimkan uang biaya umrah para calon jemaah haji,” ujarnya.
Atas dasar dugaan penipuan atau penggelapan uang, Aban kemudian melaporkan HM ke polisi.
“Saya telah melaporkan HM ke Polres Cianjur didampingi kuasa hukum, total kerugian para calon jemaah sebanyak 53 orang dari Tanggeung dan Cibinong, Bandung serta Ciamis mencapai Rp250 juta,” paparnya.
Sementara itu, Kuasa Hukum Aban, Topan Nugraha mengatakan, selain korban calon jemaah umrah bodong yang di bawah kliennya, ada korban-korban lainnya mencapai ratusan orang.
“Yang lain juga banyak tetapi belum laporan ke saya, korban calon jemaah umrah ini sampai 400 orang itu di bawah 12 koordinator,” kata Topan. (**)
Comment