Wartacianjurnews.com– Sejumlah orang tua siswa MAN 1 Cianjur menyoroti keberadaan Komite Sekolah yang dianggap tidak mewakili suara wali murid. Komite inilah yang diduga menjadi pihak yang menyetujui penetapan nominal iuran pendidikan tanpa musyawarah terbuka.
Raden Mumuh Muhammad Musa, orang tua siswa kelas 12, menilai penetapan besaran sumbangan oleh komite tidak berdasar dan dilakukan tanpa partisipasi dari mayoritas orang tua.
“Kami datang ke sekolah untuk menanyakan siapa yang memutuskan angka-angka ini? Kata mereka sudah dimusyawarahkan, tapi dengan siapa? Kami orang tua tidak pernah diajak bicara soal nominal,” ujarnya.

Lebih mengejutkan, lanjut Musa, pengurus komite saat ini bukan merupakan perwakilan orang tua siswa aktif. “Ketua, bendahara, dan sekretaris komite bukan dari kalangan wali murid. Bendahara dan sekretaris malah pensiunan sekolah dan pensiunan dari Kementerian Agama. Ini tidak relevan,” jelasnya.
Atas kondisi tersebut, sejumlah orang tua mengusulkan agar struktur komite dibentuk ulang secara demokratis, dengan melibatkan perwakilan wali murid dari setiap kelas.
“Sangat penting agar komite benar-benar mewakili kami dan bukan hanya stempel kebijakan sekolah. Jika komite tak merepresentasikan orang tua, bagaimana mungkin bisa menentukan iuran?” tambahnya.
Usulan perombakan komite ini terus menguat di kalangan wali murid dan dikhawatirkan bisa memicu ketegangan lebih lanjut jika tidak segera ditanggapi pihak sekolah dan Kantor Kemenag setempat. (Ben)
Comment