Janji Manis Direksi LKM Akhlakul Karimah Dibantah Fakta: Nasabah Mengeluh Uang Tak Cair

Tampak depan kantor LKM Akhlakul Karimah Cianjur yang terdaftar dan diawasi OJK, namun nasabah mengeluh uang simpanan tidak bisa dicairkan.
Foto: Kantor pusat LKM Akhlakul Karimah di Kabupaten Cianjur tampak sepi meski nasabah terus mengeluhkan sulitnya mencairkan dana simpanan mereka.

Wartacianjurnews.com – Nasabah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Akhlakul Karimah di Kabupaten Cianjur resah. Uang tabungan mereka yang disimpan berbulan-bulan tak bisa ditarik meski sudah berkali-kali mendatangi kantor pusat lembaga tersebut.

Keluhan nasabah semakin keras terdengar, namun Direksi LKM Akhlakul Karimah, Toharudin, justru menepis dengan dalih bahwa lembaga yang dipimpinnya masih “normal” dan aman. Dalam konferensi pers Rabu (24/9/2025), ia menegaskan bahwa tidak ada pembekuan, bahkan menyebut rumor tersebut hanyalah isu dari pihak-pihak tertentu.

Namun faktanya, uang nasabah tetap mandek. Toharudin hanya bisa memberikan janji surga dengan mengatakan dana nasabah aman karena sistem sudah online. Anehnya, meski mengklaim aman, ia tetap berdalih bahwa penarikan dana dilakukan “bertahap” menunggu hasil keputusan OJK pusat akhir September ini.

Toharudin, Direksi LKM Akhlakul Karimah Cianjur, membantah isu pembekuan lembaga meski nasabah mengeluh uang simpanan mereka mandek.
Foto: Direksi LKM Akhlakul Karimah Cianjur, Toharudin, saat memberikan keterangan pers terkait keluhan nasabah yang uangnya tidak bisa dicairkan berbulan-bulan.

“Kalau memang dana aman, kenapa nasabah tidak bisa mencairkan tabungan mereka secara penuh? Bukankah fungsi LKM justru untuk mempermudah akses dana usaha kecil, bukan malah mempersulitnya?” ujar salah satu nasabah yang enggan disebutkan namanya dengan nada geram.

Ironisnya, bukannya menjawab keresahan, Toharudin justru melempar imbauan agar nasabah tidak melakukan rush. Pernyataannya seolah menuding bahwa keresahan masyarakat bisa mengacaukan lembaga, padahal persoalan awalnya justru berasal dari macetnya pencairan dana.

Fenomena ini mempertegas rapuhnya tata kelola keuangan mikro di Cianjur. Jika nasabah dipaksa “sabar” dan hanya diberi iming-iming keputusan akhir September, kepercayaan publik bisa runtuh kapan saja. (Ben)

Comment