Wartacianjurnews.com – Hidup seorang diri di rumah sederhana yang nyaris rapuh, Imas, lansia warga Dusun Ciluncat, Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, telah lama menjalani hari-harinya tanpa sanak keluarga. Selama ini, ia hanya mengandalkan sisa tenaga untuk bertahan hidup, tanpa pernah merasakan sentuhan bantuan dari manapun.
Namun, Senin (30/9/2025), suasana berbeda menyelimuti kediamannya. Wajah renta Imas tampak berkaca-kaca ketika Kepala Desa Cibadak, Elan Hermawan, tiba-tiba mengetuk pintu rumahnya. Bukan sekadar berkunjung, Elan datang membawa bantuan sembako yang diserahkan langsung ke tangannya.
“Alhamdulillah… akhirnya ada yang peduli,” ucap Imas lirih dengan mata berkaca-kaca, sambil menggenggam erat bingkisan tersebut.
Bagi Imas, perhatian itu lebih berharga dari sekadar beras atau mie instan. Kehadiran orang yang mau mendengarkan ceritanya, menjadi pengobat sepi setelah bertahun-tahun hidup dalam kesendirian.
Elan mengakui, masih banyak warganya yang belum terdata atau luput dari perhatian. Karena itu, ia bersama perangkat desa kini rutin turun langsung ke lapangan.
“Kami tidak ingin ada warga yang merasa dilupakan, apalagi mereka yang hidup dalam keterbatasan seperti Ibu Imas,” ujarnya.
Kunjungan itu sekaligus menjadi titik balik, tidak hanya bagi Imas, tetapi juga bagi warga Dusun Ciluncat lainnya yang selama ini merasa berada di pinggiran. Bagi mereka, kehadiran pemerintah desa yang mengetuk pintu rumah satu per satu memberi harapan baru.
“Semoga perhatian seperti ini terus berlanjut,” ungkap seorang tetangga Imas. (dil)
Comment