Wartacianjurnews.com Cianjur – Para petani sayuran berjenis kacang panjang di Kecamatan Cibeber mengeluh, pasalnya harga kacang panjang jatuh hingga Rp.500 hingga Rp.1000 perkilo.
Jatuhnya harga, diduga dipacu dari kurangnya permintaan pasar dan juga masuknya musim penghujan.
Menurut salah seorang petani, Rahmat (49) warga Kampung Pasir Angin Desa Cibadak mengaku, turunnya harga kacang panjang membuatnya kecewa dan tidak berdaya.
“Saya pikir harga masih 12 ribu, ternyata cuma 1000 rupiah perkilo, bahkan teman saya ditawar harga 500 rupiah perkilo,” ungkap Rahmat kepada Wartacianjurnews.com, Rabu (03/01/2024).
Menurutnya, harga sayuran yang dia jual tidak akan bisa menutupi biaya tanam yang telah dikeluarkan.
“Jangankan mendapat untung, malah rugi pak, untuk bawa sayuran ke pasar aja ojeg ongkosnya 50 ribu pulang pergi,” kata Rahmat.
Saat Wartacianjurnews.com menemui pedagang sayuran di UPTD Pasar Cibeber, mendapati harga kacang panjang mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Ya pak benar adanya, harga kacang panjang jatuh, tidak cuma kacang panjang buncis juga sama,” ujar Eni pedagang sayuran di UPTD Pasar Cibeber.
Menurutnya, dia menjual kacang panjang di harga Rp.5 ribu hingga Rp.6 ribu, namun biasanya di harga Rp.20 ribu perkilo.
“Waktu seminggu lalu harga jual 20 ribu perkilo terus turun 18 ribu sampai 15 ribu, namun hari ini jatuh di harga 5 ribu rupiah perkilo,” terang Eni.
Kepala UPTD Pasar Cibeber Enang Suherlin, melalui petugas retribusi Ade Rahmat, membenarkan adanya penurunan harga kacang panjang di kios sayuran di UPTD Pasar Cibeber.
“Ya memang betul ada penurunan harga yang cukup signifikan, ini diduga dari kurangnya permintaan pasar serta dampak musim penghujan,” kata Ade.
Ade menambahkan, tidak ada patokan harga di para pedagang, harga yang didapat para petani akan berbeda, karena ada petani yang menjual langsung ke kios, ada juga yang ke pengepul,” pungkasnya.
Taufik Winata
Comment