Gotong Royong Warga Selamatkan Sekolah Pasca Kebakaran

Warga Desa Cibaregbeg bergotong royong memperbaiki atap bangunan SDN Cibaregbeg 1 yang rusak akibat kebakaran, sebagai upaya menjaga keselamatan siswa dan memastikan kegiatan belajar tetap berjalan.

Wartacianjurnews.com – Pagi itu, halaman SD Negeri Cibaregbeg 1 tampak berbeda dari biasanya. Bukannya riuh suara anak-anak bermain sebelum masuk kelas, yang terdengar justru suara palu, linggis, dan kayu yang digeser. Asap kebakaran memang sudah lama padam, namun sisa-sisanya masih menyisakan luka. Perpustakaan, mushola, dapur, hingga toilet, semuanya hangus tak bersisa, hanya puing-puing arang dan dinding yang tampak rapuh.

Di tengah reruntuhan itu, warga Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, bahu-membahu membersihkan puing. Mereka datang dengan alat sederhana, sekop, ember, hingga tangan kosong. Tidak sedikit orang tua siswa ikut mengangkut pecahan atap dan tembok yang hangus. “Kami khawatir kalau dibiarkan, bangunan rapuh ini bisa roboh sewaktu-waktu dan membahayakan anak-anak,” ujar Kepala Desa Cibaregbeg, Subuh Basarah, sambil mengawasi warganya yang sibuk bergotong royong, Minggu (7/9/2025).

Gotong royong itu bukan sekadar membersihkan sisa kebakaran, tetapi juga wujud kepedulian. “Kami hanya ingin anak-anak bisa belajar dengan tenang, tanpa rasa takut tertimpa bangunan yang rusak,” lanjut Subuh.

Di antara tumpukan kayu hangus dan buku-buku yang tinggal abu, tampak wajah-wajah lelah namun tulus. Para ibu sesekali menghela napas panjang, sembari berucap lirih bahwa perpustakaan yang terbakar menyimpan banyak kenangan anak-anak mereka. Meski begitu, mereka tetap mengangkat kayu dan menyingkirkan genting yang hancur.

Warga Desa Cibaregbeg bergotong royong memperbaiki atap bangunan SDN Cibaregbeg 1 yang rusak akibat kebakaran, sebagai upaya menjaga keselamatan siswa dan memastikan kegiatan belajar tetap berjalan.

Plt Kepala Sekolah SDN Cibaregbeg 1, Edya Kresna Annizar, mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke dinas terkait. “Tim dari dinas sudah survei, sudah cek ke lokasi. Mudah-mudahan secepatnya bisa ada bantuan renovasi,” ucapnya penuh harap.

Kebakaran dini hari itu memang tak menelan korban jiwa, tetapi ratusan buku dan fasilitas penting sekolah ikut musnah. Kini, ruang UKS dan ruang guru terpaksa difungsikan untuk menampung kegiatan belajar mengajar. Sebanyak 272 murid tetap datang ke sekolah, berusaha belajar di tengah keterbatasan.

Namun, di balik musibah itu, semangat gotong royong warga memberi harapan. Mereka tak membiarkan sekolah berdiri sendiri menghadapi ujian. Seperti yang diucapkan seorang orang tua murid sambil menyapu sisa debu kebakaran, “Sekolah ini bukan hanya tempat belajar anak-anak kami, tapi juga bagian dari hidup kami. Kalau sekolah kuat, anak-anak juga kuat.”

Musibah boleh meruntuhkan bangunan, tapi tidak dengan semangat kebersamaan warga Cibaregbeg. Dari abu kebakaran, mereka tengah menanam kembali harapan, agar anak-anak bisa terus menatap masa depan dengan senyum. (Fadilah Munajat)

Comment