Wartacianjurnews.com – Pemkab Cianjur akan segera membangun fasilitas cancer center atau fasilitas medis yang dikhususkan untuk skrinig, diagnosis dan perawatan kanker di RSUD Sayang Cianjur melalui sistem bekerjasama dengan pihak ketiga atau Kerja Sama Operasi (KSO).
Anggarannya pun cukup besar alias fantastis menyentuh angka hampir Rp200 miliar. Pembangunannya pun diharapkan semakin meningkatkan standar pelayanan Rumah Sakit yang tengah berproses menjadi Rumah Sakit internasional itu.
Dirut RSUD Sayang Cianjur Irvan Nur Fauzi mengatakan, pembangunan fasilitas radio terapi di RSUD Sayang Cianjur awalnya menemui kendala pembiayaan.
Namun, berkat upaya dari Pemkab Cianjur sehingga menemukan kesepakatan dengan pihak pengusaha.
“Ini investasinya tinggi, Pemkab Cianjur dalam hal ini tidak terkejar sehingga bekerjasama atau KSO dengan investor yang bergerak di bidang tersebut.Nilai investasinya hampir 200 miliar,” kata Irvan di Pendopo Cianjur, Selasa 24 September 2024.
Kerjasama investasi tersebut dilakukan dalam hal penyediaan alat kesehatan dengan pemeliharaan dan pembangunan gedung
“Untuk bangunannya juga mereka yang bangun, tetapi akan dihibahkan kepada RSUD Sayang Cianjur dikeluarkan dari nilai investasi,” ujarnya.
Nantinya fasilitas radio terapi di cancer center akan memudahkan masyarakat Cianjur terutama pasien penderita berbagai jenis penyakit kanker yang selama ini harus pergi ke Rumah Sakit di luar kota demi kesembuhannya.
“Manfaatnya untuk masyarakat yang sedang menjalani radio terapi tidak lama mendapatkan pelayanan. Karena waktu antriannya kan panjang ada yang sampai dua bulan seperti di kota-kota besar,” paparnya.
Bupati Cianjur Herman Suherman menargetkan, fasilitas kesehatan di RSUD Sayang Cianjur itu dapat segera bisa dipakai tahun ini.
Menurut dia, nantinya cancer center di RSUD Sayang Cianjur akan menjadi satu-satunya di Jawa Barat.
“Cancer center insyaallah di tahun ini bisa selesai dipakai, alatnya canggih, ini belum ada di Jawa Barat dan kita bekerjasama dengan investor,” kata Herman. (NRS)
Comment