Wartacianjurnews.com – Program Makanan Bergizi (MBG) di Kabupaten Cianjur kembali menuai sorotan. Sebanyak 30 murid SD Taruna Bakti, Kecamatan Cugenang, harus mendapat perawatan medis setelah diduga keracunan usai menyantap makanan dari program tersebut, Kamis (25/9/2025).
Kasus ini menambah daftar panjang insiden serupa. Dalam enam bulan terakhir, sudah tujuh kali keracunan massal terjadi di Cianjur, tiga di antaranya menimpa wilayah Cugenang. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar terkait pengawasan dan keseriusan pemerintah daerah dalam menjamin kualitas program MBG.
Garda HAM Jabar, Zidan F Rahman mendesak Pemkab Cianjur segera mengambil langkah tegas, termasuk mempertimbangkan penghentian sementara program.
“Kalau tujuannya menyehatkan tapi nyatanya berulang kali bikin anak-anak keracunan, berarti ada yang keliru. Pemerintah jangan tutup mata, hentikan dulu sementara sampai betul-betul beres,” ujarnya. Jumat (26/9/2025)
Menurut Zidan, evaluasi tidak cukup hanya dengan memberi teguran kepada vendor penyedia makanan. Ia menilai perlu ada langkah lebih serius, mulai dari pemanggilan koordinator SPPG se-Cianjur, pengetatan standar higienitas, hingga pelibatan ahli untuk memastikan pengawasan.
“Kalau keselamatan anak-anak saja tidak terjamin, lalu untuk siapa sebenarnya program ini dibuat? Jangan biarkan niat baik berubah jadi keresahan. Yang perlu dilakukan adalah evaluasi menyeluruh, bukan sekedar formalitas,” tegasnya.
Rentetan kasus keracunan MBG membuat keresahan masyarakat semakin besar. Warga menuntut pemerintah daerah bertindak cepat agar program yang sejatinya bermanfaat ini tidak kehilangan kepercayaan publik dan benar-benar memberi dampak positif bagi anak-anak di Cianjur. (dil)
Comment