Wartacianjurnews.com – Di tengah rimbunnya pepohonan dan suasana khas pedesaan di Kampung Pondoklame, Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berdiri sebuah bangunan sederhana yang kini menjadi pusat aktivitas warga, Dapur SPPG. Dapur ini bukan sekadar tempat memasak, melainkan simbol harapan baru bagi banyak keluarga, terutama kaum ibu dan orang tua tunggal yang berjuang membesarkan anak-anak mereka di tengah himpitan ekonomi.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah melalui program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Dengan tujuan utama menyalurkan makanan sehat bagi masyarakat kurang mampu dan anak-anak sekolah, Dapur SPPG dioperasikan oleh Yayasan Cahaya Adede Lestari, kelompok relawan lokal yang tak henti bergerak untuk kebaikan sesama.
Salah satu sosok yang merasakan manfaat langsung dari program ini adalah Ida (40), seorang janda beranak tiga. Sejak suaminya meninggal dua tahun lalu, Ida harus banting tulang menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga. Kesempatan untuk bekerja di Dapur SPPG memberinya tidak hanya penghasilan, tetapi juga semangat hidup yang sempat redup.
“Saya kerja dari pagi sampai siang, bantu masak dan bungkus makanan untuk dibagikan ke anak-anak sekolah dan warga yang membutuhkan. Gaji saya 100 ribu per hari, alhamdulillah cukup buat kebutuhan sehari-hari,” ujar Ida dengan mata berbinar. Di sela-sela aktivitasnya meracik bumbu dan menyiapkan sayuran, Ida tak lupa menyelipkan doa agar dapur ini bisa terus berjalan.
Dapur SPPG mampu mempekerjakan belasan warga sekitar, mayoritas perempuan. Setiap harinya, ribuan bungkus makanan disiapkan dan didistribusikan ke sekolah-sekolah. Menu yang disajikan tidak hanya mengenyangkan, tapi juga memenuhi standar gizi, mulai dari nasi, lauk pauk bergizi, sayuran, hingga buah.
Lebih dari sekadar bantuan pangan, keberadaan dapur ini juga menciptakan efek sosial yang besar mempererat solidaritas antarwarga, memberdayakan perempuan, dan menghidupkan kembali semangat gotong royong.
“Yang paling saya syukuri, anak-anak saya juga jadi bisa makan makanan sehat setiap hari. Itu membuat saya lega sebagai seorang ibu,” kata Ida, sambil menyeka peluh di dahinya.
Dalam suasana yang sederhana namun penuh kehangatan itu, Dapur SPPG Cahaya Adede Lestari menjadi cermin bahwa program-program pemerintah yang menyentuh akar rumput mampu membawa perubahan nyata. Di tangan-tangan warga seperti Ida, sebuah dapur bisa menjadi tempat menanak bukan hanya nasi, tapi juga harapan. ( Fadilah Munajat)
Comment