Curug Goong, Simfoni Alam dan Cerita Mistis dari Gekbrong

Suasana magis di Curug Goong, Kampung Tabrig, Gekbrong, air terjun setinggi 15 meter ini tak hanya menawarkan keindahan alam yang masih asri, tapi juga menyimpan kisah mistis tentang suara gong misterius yang konon hanya terdengar oleh mereka yang "punya rasa"

Di Kampung Tabrig, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, gemuruh air jatuh berpadu dengan bisikan angin, menciptakan harmoni yang hanya bisa dimengerti oleh mereka yang datang dengan hati terbuka. Itulah Curug Goong, air terjun yang tak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga menyimpan cerita yang hidup dalam ingatan warga setempat.

Perjalanan menuju Curug Goong dimulai dari hiruk pikuk Kota Cianjur, lalu mengarah ke jalur Gekbrong. Sekitar 45 menit berkendara, jalanan desa mulai menyempit dan berubah menjadi jalan setapak yang harus ditempuh dengan berjalan kaki. Di sinilah petualangan sesungguhnya dimulai, menyusuri rimbun pepohonan, mendengar kicau burung bersahutan, dan merasakan udara sejuk yang menyapu wajah. Sekitar 15 hingga 30 menit berjalan, suara gemuruh mulai terdengar, menandakan bahwa Curug Goong sudah tak jauh lagi.

Saat tiba, mata akan langsung disuguhi panorama alam yang masih murni. Air terjun setinggi 12–15 meter itu mengalir deras, terutama saat musim hujan. Airnya jernih, segar, dan berasal langsung dari pegunungan di sekitar Gekbrong. Di bawah curug, air mengalir membentuk kolam alami yang dikelilingi bebatuan besar dan akar-akar pohon tua yang menjalar.

Suasana magis di Curug Goong, Kampung Tabrig, Gekbrong, air terjun setinggi 15 meter ini tak hanya menawarkan keindahan alam yang masih asri, tapi juga menyimpan kisah mistis tentang suara gong misterius yang konon hanya terdengar oleh mereka yang “punya rasa”

Namun pesona Curug Goong tak hanya terletak pada keindahan visualnya. Ada cerita yang mengalir bersama derasnya air, cerita lama yang diwariskan dari mulut ke mulut. Warga setempat menyebut, nama “Goong” diambil dari bunyi “goong…” seperti suara alat musik tradisional Sunda, gong. Konon, suara itu kerap terdengar dari arah curug, terutama saat malam hari.

“Kadang malam-malam suka terdengar suara seperti gong dipukul sekali, keras, terus hilang,” ujar Uden, warga Kampung Tabrig. “Tapi nggak semua orang bisa dengar. Hanya yang katanya ‘punya rasa’.”

Dari cerita itulah, air terjun ini kemudian dinamai Curug Goong, sebuah nama yang menyimpan unsur mistik sekaligus spiritual. Bagi masyarakat sekitar, tempat ini bukan sekadar destinasi wisata, melainkan ruang hening yang dipercaya sebagai tempat bertapa seorang tokoh sakti di masa lalu. Konon, suara gong adalah pertanda kehadiran makhluk halus atau pesan dari leluhur.

Sebagian warga meyakini bahwa Curug Goong adalah lokasi spiritual yang bisa mendatangkan ketenangan, bahkan berkah, bagi siapa pun yang datang dengan niat baik. Tak heran, mereka yang mengunjungi tempat ini sering kali meluangkan waktu untuk merenung, berdoa, atau sekadar duduk diam menikmati suasana.

Namun, ada juga sisi lain dari kisah Curug Goong yang membuat bulu kuduk berdiri. “Kalau malam-malam atau pas sepi, katanya pernah ada warga lihat macan turun ke curug buat minum,” tutur Uden pelan. “Makanya kalau ke sana, jangan sendiri. Harus bareng-bareng.”

Curug Goong bukan hanya tempat yang menyegarkan tubuh, tapi juga menggetarkan jiwa. Ia mengajarkan bahwa alam menyimpan cerita, dan terkadang, yang kita butuhkan hanyalah waktu sejenak untuk mendengarkan. (Fadilah Munajat)

banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600

Comment

banner 1131x1600