Wartacianjurnews.com – Di tengah geliat pembangunan dan hiruk-pikuk jalanan, siapa sangka ada sebuah keindahan alam tersembunyi yang bisa dinikmati tanpa harus bersusah payah menelusuri hutan atau mendaki perbukitan? Itulah Curug Cikurutug, air terjun yang terletak tepat di pinggir Jalan Raya Kampung Cibeureum, Desa Kalibaru, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur.
Tak seperti curug-curug lainnya yang umumnya tersembunyi di balik jalur tracking terjal, Curug Cikurutug menawarkan akses yang luar biasa mudah. Hanya berjarak beberapa meter dari aspal, suara gemuruh air terjun sudah terdengar menyambut para pengunjung. Ini menjadikannya destinasi sempurna bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana air terjun tanpa harus bersiap kotor atau lelah mendaki.
Panorama di sekitar curug ini begitu memanjakan mata. Aliran air yang jatuh deras dari tebing berbatu menciptakan percikan halus yang menyegarkan udara sekitar. Di sekelilingnya, pepohonan hijau tumbuh subur, memberikan kesan alami yang masih asri dan terjaga.

Bagi warga sekitar, Curug Cikurutug bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Anak-anak kerap terlihat bermain air di kolam alami yang terbentuk di bawah air terjun, sementara para pengendara yang melintas kerap berhenti sejenak, sekadar mengambil foto atau merasakan ketenangan di tengah perjalanan.
“Saya sering mampir ke sini kalau lagi lewat. Tempatnya enak buat istirahat dan ngadem,” ujar Dedi, seorang pengemudi ojek yang kerap melintas Pasirkuda.
Pemerintah Desa Kalibaru bersama warga setempat perlahan mulai menata area sekitar curug agar lebih nyaman untuk dikunjungi. Meski masih sederhana, sudah tersedia beberapa fasilitas seperti tempat duduk dari batu alam dan warung kecil yang menjual makanan ringan serta minuman.
Curug Cikurutug membuktikan bahwa untuk menikmati keindahan alam, tak selalu harus mendaki jauh atau masuk ke pedalaman. Di tempat yang mudah dijangkau pun, pesona alam Cianjur tetap memikat, tinggal datang, berhenti sejenak, dan biarkan suara air serta semilir angin menyapa jiwa yang penat. (Fadilah Munajat)
Comment