Wartacianjurnews.com – Warga Gekbrong, Boan (35), membantah pernyataan Kasi Trantib Kecamatan Gekbrong yang menyebut dirinya ingin menjadi pengelola pasar Gekbrong yang saat ini beroperasi tanpa izin.
Menurut Boan, tudingan tersebut tidak berdasar dan justru menyimpang dari maksud sebenarnya. Ia mengaku pernah menyampaikan usulan agar pengelolaan pasar diserahkan kepada pemuda-pemuda lokal, khususnya yang berasal dari lingkungan sekitar pasar, yakni RT 02 dan RT 03.
“Yang saya maksud bukan saya yang jadi pengelola, tapi anak-anak muda di sekitar wilayah pasar. Supaya masyarakat bisa lebih mudah menyampaikan keluh kesahnya terkait dampak pasar,” ujar Boan saat ditemui, Selasa (30/7).
Boan menegaskan bahwa tujuan usulannya adalah agar pengelolaan pasar lebih berpihak kepada warga sekitar yang terdampak langsung oleh aktivitas pasar. Menurutnya, selama ini suara masyarakat kurang didengar, sementara keberadaan pasar terus menimbulkan keresahan.
“Jadi kalau ada asumsi saya mau jadi pengelola pasar, itu salah besar. Saya hanya ingin pengelolaan yang lebih terbuka dan pro kepada masyarakat,” tegasnya.
Sebelumnya, Kasi Trantib Kecamatan Gekbrong menyebut Boan memiliki kepentingan pribadi dalam polemik pasar, termasuk keinginan untuk mengambil alih pengelolaan. Namun pernyataan ini menuai respons dan bantahan dari berbagai pihak, terutama warga yang merasa dampak pasar belum ditangani secara adil. (dil)
Comment