Wartacianjurnews.com – Dua orang murid di Paud Matahari, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, terpaksa tak bisa melanjutkan sekolah karena biaya sekolah dinilai terlalu mahal.
Orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa ia merasa keberatan dengan biaya rapot dan biaya wisuda yang diwajibkan pihak sekolah
“Biaya rapot Rp 200 ribu, dan biaya wisuda Rp 500 Ribu saya rasa itu sangat mahal,” ujarnya kepada wartacianjurnews.com.
Ia menyebut di sekolah itu juga ada biaya-biaya lainya yang wajib dibayar oleh siswa, seperti uang kas, yang menyatu dengan biaya bulanan.
“Yang rencana uang kas untuk keperluan kegiatan murid, malah jadi uang kas himpunan paud yang seharunya dibayar oleh pihak sekolah,”ujarnya.
Ia juga sempat merasa kecewa dengan lomba mewarnai yang diselenggarakan pihak sekolah, yang tidak ditunjang dengan alat menggambar.
“Kami bayar Rp 50 ribu, tapi untuk alat gambar kami harus beli sendiri,” katanya.
Kabid Paudni Disdikpora Kabupaten Cianjur, Jajang mengatakan, terkait adanya wisuda untuk siswa siswi Paud, tidak ada aturan dari pemerintah, dan diserahkan ke lembaga sesuai dengan kesepakatan antara orang tua murid dengan pihak sekolah.
“Itu harus berdasarkan musyawarah, tidak boleh memberatkan orang tua murid,” katanya Rabu (10/01/2024).
Jajang mengatakan, biaya untuk terselenggaranya wisuda harus sesuai dengan pihak orang tua dan tidak memberatkan orang tua murid.
“Intinya tidak boleh memberatkan orang tua murid,” ujarnya.
Jajang, menilai biaya tebus rapot senilai Rp 200 ribu itu terlalu mahal.
“Seperti apa buku rapotnya kalau harganya Rp 200 ribu,” kata Jajang (**)
Comment