Wartacianjurnews.com – Sebuah batang bambu yang tampak biasa, berdiri di pekarangan sebuah rumah di Desa Cikaroya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, tiba-tiba menjadi sorotan banyak orang. Bukan karena ukurannya yang luar biasa atau bentuknya yang aneh, melainkan karena satu hal, bambu itu mengeluarkan air secara terus-menerus, tanpa terlihat adanya alat bantu.
Fenomena tersebut pertama kali viral setelah video berdurasi singkat tersebar di media sosial. Dalam video itu, air mengalir deras dari batang bambu yang terlihat utuh, tanpa ada sambungan, pipa, atau selang. Suara warga terdengar takjub, beberapa bahkan mengaitkan kejadian ini dengan hal-hal gaib dan menyebutnya sebagai “bambu petuk ajaib”.

Tak butuh waktu lama, lokasi “bambu ajaib” itu pun diserbu warga. Rasa penasaran membuat banyak orang datang dari berbagai penjuru, ingin menyaksikan langsung keunikan yang menghebohkan dunia maya itu. Suasana desa yang biasanya tenang mendadak ramai, seperti sedang ada pertunjukan besar.
Namun, di balik sorotan dan keramaian itu, sebuah fakta sederhana terungkap. Kejadian ini rupanya hanyalah hasil kreativitas seorang warga bernama Rudi, yang dengan jujur mengaku bahwa semuanya adalah bagian dari eksperimen seni dan hiburan.
“Ini cuma iseng sebenarnya. Saya bikin buat hiburan di rumah. Tapi ternyata malah viral dan dikaitkan macam-macam,” kata Rudi sambil tersenyum, Rabu 2 Juli 2025.
Dengan sedikit sentuhan teknik sederhana dan kreativitas, Rudi menyulap bambu biasa menjadi seolah-olah mengeluarkan air secara ajaib. Ia menolak jika karyanya disebut sebagai upaya mengelabui warga. Ia juga tidak menyangka bahwa benda yang ia anggap hanya sebagai hiburan keluarga itu akan menarik perhatian begitu besar.
“Saya tidak undang siapa-siapa, apalagi untuk maksud mistis. Tapi ya begitulah, orang melihat yang tidak biasa langsung dikaitkan dengan hal gaib,” ujarnya santai.
Pemerintah desa pun tak tinggal diam. Kepala Desa Cikaroya, Encep Mahmudin, turun tangan memberi klarifikasi. Ia menegaskan bahwa fenomena tersebut murni hasil karya seni warga dan tidak ada unsur mistis.
“Saya apresiasi kreativitas warga. Tapi juga mengingatkan masyarakat agar tidak cepat percaya dengan hal-hal yang belum jelas. Apalagi zaman sekarang, apa-apa bisa cepat viral,” ucap Encep.
Menurutnya, peristiwa ini adalah contoh pentingnya literasi media dan kritis terhadap informasi, terlebih di era digital yang dipenuhi berita viral namun belum tentu faktual.
Meski awalnya disalahpahami, karya Rudi kini dipandang sebagai bentuk kreativitas lokal yang patut diapresiasi. Dari sebuah bambu biasa, muncul sebuah tontonan luar biasa bukan karena kekuatan supranatural, tapi karena ide sederhana yang lahir dari keisengan seorang warga desa.
Fenomena “bambu ajaib” ini akhirnya menjadi pengingat: bahwa keajaiban tak selalu datang dari hal gaib terkadang, cukup dari tangan kreatif dan imajinasi yang liar. (Fadilah Munajat)
Comment