Wartacianjurnews.com Cianjur – Sejumlah pedagang di pasar Cibeber mengeluh, dengan bocornya atap pasar yang tidak kunjung diperbaiki oleh pihak terkait.
Akibat bocornya atap pasar, para pedagang pemilik kios pun kerap merugi.
Menurut pengakuan salah seorang pedangan, Igon (47), mengatakan, kios miliknya tepat dibawah atap yang bocor, saat ini, sering mengalami kerugian karena dagangannya rusak terkena air hujan.
“Saya menjual sayuran dan juga bahan sembako, kalau hujan siang hari saya harus memindahkan dagangan, namun kalau hujan saat malam kita tidak bisa kontrol,” ungkap Igon kepada Wartacianjurnews.com saat ditemui di lokasi pasar Cibeber, Kamis (23/11/2023).

Igon mengaku, dirinya sering mengalami kerugian, mendapati dagangannya terendam air hujan, saat membuka kios, karena malamnya turun hujan yang cukup deras.
“Dagangan saya seperti bihun, bawang, mie, kerupuk dan lainnya sudah basah dengan air hujan, tentu saja dagangan seperti itu akan rusak dan terpaksa dibuang dan itu tidak hanya sekali,” kata Igon.
Menurutnya, ada sekitar 8 kios yang mengalami nasib yang sama dengannya.
“Selain pedagang sayuran dan sembako, ada juga kios barang plastik, namun kebanyakan pedagang sembako,” ujarnya.
“Setiap hari kita membayar retribusi Rp.3000, dan saya sudah hampir 10 tahun berjualan disini, kita sudah sampaikan keluhan kami ke UPTD pasar, dan kepala UPTD cukup respon namun sayang Dinas diatasnya tidak merespon keluhan kami.” Tutupnya.
Sementara itu Kepala UPTD Pasar Cibeber, Enang Suherlin, membenarkan adanya keluhan para pedagang terkait bocornya atap pasar.
“Betul sekali adanya atap pasar yang bocor, kami telah berupaya membuat laporan dan pengajuan perbaikan ke Diskuperdagin kabupaten cianjur,” terang Elin.
Namun sampai saat ini, Lanjut Enang, belum ada realisasi atas pengajuan perbaikan tersebut.
“Kita sudah kirimkan empat kali pengajuan perbaikan termasuk atap pasar yang dikeluhkan para pedagang,” kata Enang.
Enang menjelaskan, kebocoran diduga dari sambungan atap dan juga talang air.
“Sambungan spandek atap harusnya minimal ada dua alur air, tapi ini dipasang hanya menempel antar pinggir spandek jadi kalau ada angin ataupun ada daun yang terselip air pasti masuk,” terang Enang.
Untuk diketahui pasar Cibeber dibangun diatas tanah seluas 6315 meter persegi, dengan luas bangunan pasar seluas 5080 meter persegi, memiliki kios dan los sebanyak 447 unit dibangun pada tahun1997 dan telah mengalami pembangunan ulang di tahun 2013. (**)
Comment