Wartacianjurnews .com — Isu panas soal distribusi air bersih di Kabupaten Cianjur kembali mencuat. Aliansi Dampak Industri Lingkungan (ADIL) menuding ada oknum yang mengatasnamakan utusan Bupati Cianjur meminta jatah 50 persen pasokan air dari PT Tirta Fresindo Jaya (Mayora Group) untuk kebutuhan bahan baku PDAM Cianjur.
Temuan ini diungkap langsung oleh Boim Sajiwa, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi ADIL, dalam pernyataan sikap yang dibacakan pada Selasa, 8 Oktober 2025, di lokasi.

Menurut Boim, tindakan tersebut tidak hanya mencederai keadilan sosial, tapi juga menambah penderitaan warga yang kini kesulitan air bersih akibat aktivitas pabrik air kemasan tersebut.
“Air adalah hak hidup rakyat, bukan jatah pejabat. Kalau benar ada utusan Bupati minta 50 persen pasokan air, itu keterlaluan dan harus diusut tuntas,” tegas Boim Sajiwa, saat diwawancarai usai aksi.
Boim menuturkan, berdasarkan hasil penelusuran ADIL, jatah air yang diminta oknum itu mencapai 1,2 juta liter per hari, jumlah yang sama dengan kebutuhan air bagi ribuan warga di sekitar Desa Sindangraja dan Sukajadi, Kecamatan Sukaluyu.
“Di satu sisi warga harus beli air bersih, di sisi lain ada pejabat yang diduga minta jatah. Ini ironi,” tambahnya.
Dalam Steatmen Aksi ADIL, aliansi tersebut juga menyoroti pengambilan air dari 13 titik sumur bor yang diduga memperparah penurunan debit air tanah serta kerusakan lahan pertanian. Mereka menuntut transparansi penuh dari pihak perusahaan dan meminta aparat penegak hukum menelusuri dugaan keterlibatan oknum pejabat daerah.
ADIL menyampaikan empat tuntutan utama:
1. Menuntut kompensasi terhadap dampak sosial dan lingkungan akibat kegiatan PT Tirta Fresindo Jaya.
2. Menolak keras pengiriman air lintas wilayah Cianjur.
3. Mendesak perusahaan mematuhi PKS No. 03/PKS/TFJ-PMR-1/III/2025 serta membuka laporan tanggung jawab sosial (CSR).
4. Mengutuk keras dugaan oknum utusan Bupati yang meminta 50 persen pasokan air untuk PDAM Cianjur.
“Kalau negara diam, berarti mereka membiarkan rakyatnya kehausan di tanah sendiri,” tutup Boim dengan nada tajam. (Ben)
Comment