Program Makan Bergizi Gratis Buka Lapangan Kerja, Tapi Rugikan Pedagang Sekolah

Wartacianjurnews.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan pemerintah, ternyata tidak hanya membawa dampak positif, tetapi juga menimbulkan sejumlah persoalan di lapangan.

Di balik sejumlah kasus keracunan makanan MBG yang sempat terjadi di beberapa wilayah, program nasional ini ternyata membuka peluang besar bagi masyarakat untuk mendapatkan lapangan kerja baru. Setiap dapur SPPG rata-rata membutuhkan sekitar 40 relawan tenaga kerja untuk mengolah, menyiapkan, dan mendistribusikan makanan bergizi ke sekolah-sekolah.

Namun, di sisi lain, keberadaan program MBG ini justru membawa dampak negatif bagi para pedagang makanan di lingkungan sekolah. Sejak pemberlakuan program tersebut, para murid menerima jatah makan gratis setiap hari, sehingga minat anak-anak untuk membeli jajanan sekolah menurun drastis.

Seorang pedagang di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Cianjur Dadang (45), mengaku, pendapatannya turun hingga lebih dari separuh sejak program MBG berjalan.

“Biasanya anak-anak beli gorengan atau jajanan tiap jam istirahat. Sekarang sudah jarang, karena mereka sudah makan dari dapur MBG,” ungkapnya, Senin (13/10/2025)

Sementara itu, pihak pemerintah menilai bahwa program MBG tetap memiliki nilai strategis dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan gizi anak sekolah. Namun, evaluasi terkait pengawasan mutu makanan dan dampak ekonomi lokal dinilai perlu dilakukan agar program ini bisa berjalan seimbang. (dil)

Comment