Gerakan HAM Harus Hidup di Tengah Masyarakat, Bukan Berhenti di Seminar

Wartacianjurnews.com – Gerakan Hak Asasi Manusia (HAM) tidak boleh berhenti di ruang seminar, tetapi harus hidup di tengah masyarakat. Hal itu ditegaskan Zidan F. Rahman dari Komunitas Pemuda Pelajar Pencinta Hak Asasi Manusia (Koppeta HAM) Jawa Barat dalam kegiatan “Mewujudkan Masyarakat Sadar HAM melalui Implementasi P5HAM” di Aula Desa Bojong, Cianjur.

Menurut Zidan, generasi muda harus menjadi jembatan antara gagasan dan tindakan nyata. “HAM bukan sekadar urusan negara atau lembaga, tapi soal kesadaran kita bersama,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya praktik nilai kemanusiaan dalam keseharian, mulai dari menghargai perbedaan hingga berani menyuarakan keadilan di ruang publik.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, Hasbullah Fudail, menambahkan bahwa masyarakat tidak boleh menjadi penonton dalam perjuangan HAM.

“Ukuran kemanusiaan bukan di undang-undang, tapi di seberapa tulus kita menghargai perbedaan setiap hari,” katanya.

Sementara itu, anggota Komisi XIII DPR RI, Isfhan Taufiq Munggaran, melalui materi “Asta Citra 1” menegaskan bahwa Pancasila dan demokrasi adalah pilar utama yang memperkuat nilai kemanusiaan.

“Pancasila bukan sekadar hafalan, ia hidup ketika kita berani berbeda tapi tetap merasa sebangsa,” ujarnya. (dil)

Comment