Wartacianjurnews.com – Fenomena #KaburAjaDulu kini bukan sekadar lelucon di media sosial. Di Kabupaten Cianjur, ratusan anak muda benar-benar kabur duluan — bukan karena putus asa, tapi demi masa depan. Sebanyak 200 siswa Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Amanat Negeri Sakura resmi dilepas menuju Jepang, Kamis (9/10/2025).
Acara pelepasan yang berlangsung di halaman kantor LPK dihadiri langsung oleh Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian. Dalam sambutannya, Wahyu menegaskan bahwa pemerintah daerah mendukung penuh langkah generasi muda Cianjur yang ingin mencari pengalaman kerja ke luar negeri.
“Kita bangga. Mereka ini berjuang menjadi tulang punggung keluarga dan membawa nama baik Cianjur di kancah internasional. Kami dari Pemkab akan terus dukung, baik dari sisi pelatihan maupun legalitasnya,” ujar Wahyu.

Pihak yayasan menyebutkan, hingga Oktober 2025, sudah 300 peserta diberangkatkan dari target 500 tenaga kerja, dan pada Desember mendatang ditargetkan tembus 700 peserta melalui kerja sama beberapa LPK resmi.
Sementara itu, Suehandar, Ketua Yayasan LPK Amanat Negeri Sakura, menekankan bahwa kemampuan bahasa Jepang menjadi syarat utama sebelum peserta diberangkatkan.
“Di Jepang, bahasa itu nomor satu, ijazah justru di urutan belakang. Karena itu kami fokus 90 persen pelatihan bahasa, 10 persen budaya dan etika kerja Jepang,” ujar Suehandar.
Ia menyebutkan, setiap siswa menjalani pelatihan intensif selama enam bulan, mulai dari level N5 hingga N4, sebelum dikirim ke perusahaan mitra di sektor industri makanan, perawatan, dan konstruksi.
“Jenis pekerjaannya beragam, tapi semua legal dan sesuai perjanjian kerja resmi. Hanya pekerjaan pemerintahan yang tidak bisa mereka isi,” jelasnya.
Suehandar juga berharap pemerintah daerah membantu pembangunan laboratorium bahasa Jepang di Cianjur.
“Selama ini siswa kami kadang harus ke luar kota untuk tes kemampuan bahasa. Kalau ada lab bahasa di Cianjur, tentu lebih mudah dan murah bagi mereka,” harapnya.
Dari sisi peserta, semangat tinggi terlihat dari wajah para calon pekerja muda. Salah satunya Kaka Maulana (19), pemuda asal Kecamatan Cibeber yang mengaku ini adalah keberangkatan pertamanya ke luar negeri.
“Tujuan utama saya ke Jepang ya jelas, buat masa depan, Pak. Soalnya kalau kerja di luar negeri itu menjanjikan. Di Cianjur masih sulit cari kerja tetap,” ungkap Kaka.
Ia bercerita, dirinya mengikuti pelatihan bahasa di LPK Amanat Negeri Sakura sangat menyenangkan dan penuh tantangan.
“Saya baru capai level N4 dan alhamdulillah sudah diterima di perusahaan pengolahan makanan. Di sana kerja bisa 8 jam per hari, sistemnya disiplin tapi gajinya sepadan,” kata Kaka dengan nada optimis.
Fenomena ini mencerminkan realitas baru generasi muda daerah: berani mengambil risiko dan melangkah ke luar negeri untuk mencari masa depan yang lebih pasti.
“Bagi kami, mereka bukan sekadar pekerja migran, tapi duta muda Cianjur yang membawa nama baik daerah di Jepang,” tutup Suehandar. (Ben)
Comment