Satgas Dibentuk, Tapi Fakta Mengejutkan: Mayoritas Dapur MBG Cianjur Tak Layak Higienis

Wartacianjurnews.com — Bupati Cianjur dr. H. Wahyu Ferdian bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar Rapat Koordinasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Rapat ini menjadi sorotan tajam publik setelah rentetan kasus keracunan massal siswa akibat menu MBG yang diduga tidak higienis.

Dalam rapat itu, Bupati Wahyu menegaskan pelaksanaan program harus sesuai standar operasional prosedur (SOP). “Manfaat program ini hanya bisa dirasakan bila dijalankan dengan benar. Kami berkomitmen membentuk Satgas MBG untuk mengawasi jalannya program,” tegas Wahyu.

Forkopimda Cianjur dan pejabat Pemkab menghadiri rapat koordinasi membahas dapur MBG tanpa sertifikat dan kasus keracunan makanan.
Foto: Bupati Cianjur bersama unsur Forkopimda mengikuti Rapat Koordinasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pendopo. Pertemuan ini membahas penghentian sementara dapur MBG bermasalah serta kewajiban sertifikat higienis.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan ancaman serius. Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Ahmad Rifa’i Azhari, mengungkap dari 140 dapur MBG yang tersebar di seluruh kecamatan, baru 4 dapur yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Artinya, 136 dapur lainnya beroperasi tanpa sertifikat kebersihan resmi.

“Untuk sementara, lima dapur bermasalah sudah kami hentikan operasionalnya. Ke depan seluruh dapur wajib memiliki SLHS,” ujar Sekda.

Langkah ini muncul setelah berbagai kasus keracunan MBG di Cianjur. Sebelumnya, puluhan siswa SD di Sarampad dan beberapa sekolah lainnya terpaksa dilarikan ke Puskesmas usai menyantap menu program MBG. Kondisi tersebut menimbulkan keresahan orang tua murid yang mempertanyakan keamanan pangan dari program unggulan pemerintah tersebut.

Dengan data itu, publik semakin menyoroti lemahnya pengawasan. Bagaimana mungkin ratusan dapur MBG dibiarkan beroperasi tanpa standar kebersihan jelas, padahal nyawa ribuan anak dipertaruhkan? (Ben)

Comment