Derita Warga Bantar Gebang Saat Chikungunya Merebak

Seorang warga Kampung Bantar Gebang, Desa Ciranjang, Cianjur, duduk lemas di rumahnya akibat terjangkit chikungunya, Minggu (21/9/2025). Penyakit tersebut membuat penderita mengalami demam tinggi, nyeri sendi, hingga kesulitan berjalan.

Wartacianjurnews.com – Tubuh panas, persendian nyeri, hingga sulit berjalan dialami sejumlah warga Kampung Bantar Gebang, Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, beberapa hari terakhir. Mereka menjadi korban serangan penyakit chikungunya yang kini makin meluas di lingkungan setempat.

Ades Sehendi, salah seorang warga, menceritakan tiga hari lalu dirinya tiba-tiba demam tinggi. Bukan hanya panas, sendi-sendinya terasa sakit hingga membuatnya tak mampu berdiri.

“Sekarang sudah bisa jalan, tapi nyeri masih terasa. Istri saya malah masih terbaring lemas di rumah,” ungkapnya, Minggu (21/9/2025).

Kondisi serupa dialami Yani, tetangga Ades. Ia mengaku empat hari terakhir harus berjuang menahan linu tulang dan panas tinggi.

“Awalnya cuma agak susah jalan, makin lama makin parah sampai tidak bisa jalan sama sekali. Badan juga muncul bintik-bintik,” ujarnya.

Ketua RT setempat, Sinta Sulistia, mengatakan hingga kini total ada 30 warga yang terjangkit. Sebanyak 20 orang sudah mulai pulih, sementara 10 orang lainnya masih menjalani pengobatan.

“Puskesmas dan bidan desa terus memantau. Besok kemungkinan ada beberapa warga yang akan dirujuk ke puskesmas,” terangnya.

Merebaknya penyakit ini membuat warga bersama aparat lingkungan menggelar kerja bakti massal. Ketua RW Bantar Gebang, Cahwan Sundara, menegaskan kebersihan lingkungan menjadi benteng utama melawan penyebaran penyakit.

“Fogging bukan solusi utama. Yang terpenting lingkungan bersih supaya nyamuk tidak berkembang biak,” ujarnya.

Bagi warga Bantar Gebang, upaya membersihkan selokan, pekarangan, hingga tempat genangan air menjadi harapan agar penderitaan mereka segera berakhir, sambil menunggu langkah penanganan lanjutan dari pemerintah daerah. (dil)

Comment