Wartacianjurnews.com – Bagi anak-anak yang tumbuh di tahun 80-an, ada satu cerita yang tak pernah lekang dari ingatan, rasa takut setiap kali melihat mobil Toyota Jeep berwarna hitam, dengan kaca depan yang tampak bergambar gunting.
Di perkampungan kala itu, suasana begitu berbeda dengan sekarang. Jalanan masih sepi, rumah-rumah sederhana berdiri berjejer, dan anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain di lapangan atau halaman rumah. Namun, keceriaan itu bisa seketika lenyap begitu terdengar suara mesin mobil yang asing di telinga.
“Culik… culik!” begitu bisikan yang beredar di antara bocah-bocah kecil. Dengan wajah pucat dan langkah terburu-buru, mereka berlari pulang, menutup pintu rapat-rapat, sambil mengintip lewat celah jendela. Ada semacam keyakinan masa kecil, bahwa mobil bergambar gunting itu bukan sekadar kendaraan, melainkan tanda bahaya.
Konon, menurut cerita yang beredar dari mulut ke mulut, mobil itu kerap dikaitkan dengan isu penculikan anak. Tak ada yang tahu pasti siapa yang pertama menyebarkan kabar tersebut, tapi kisahnya menjalar cepat di setiap kampung. Di masa tanpa televisi berwarna di setiap rumah, tanpa internet, dan tanpa gawai, cerita seperti itu menjadi legenda urban yang dipercaya begitu saja.
Kini, empat puluh tahun berlalu, kenangan itu terasa getir sekaligus manis. Mobil hitam dengan kaca bergambar gunting tak pernah benar-benar terbukti sebagai “penculik”. Bisa jadi hanyalah kebetulan atau sekadar gurauan orang dewasa yang diterjemahkan serius oleh anak-anak. Namun, rasa takut yang tercipta menjadi bagian tak terpisahkan dari memori generasi 80-an.
“Kalau ingat sekarang jadi lucu. Dulu sampai lari pontang-panting tiap ada mobil lewat,” kenang Yudi (45), salah satu warga yang tumbuh besar di era itu.
Kisah mobil bergambar gunting adalah satu dari sekian banyak mitos masa kecil yang pernah mewarnai kehidupan anak kampung di era 80-an. Sebuah potongan nostalgia yang menghadirkan kembali suasana masa lalu, sederhana, penuh imajinasi, sekaligus menyisakan misteri yang tak pernah benar-benar terjawab. (Fadilah Munajat)
Comment