Presedium Jaringan Intelektual Muda Cianjur Kecam Ketua DPRD, Desak Mundur Terkait Stetmen Kontroversial

Wartacianjurnews.com – Stetmen Ketua DPRD Cianjur yang menyebut pembubaran DPR harus menunggu kebijakan Presiden menuai sorotan tajam. Pernyataan itu dianggap menyesatkan dan provokatif, hingga memantik desakan mundur dari kalangan intelektual muda Cianjur.

Dalam salah satu media online, Ketua DPRD Cianjur pada Rabu (3/9/2025) mengatakan, “Terkait pembubaran DPR, tentunya ini bukan kewenangan kami di daerah, kami akan menunggu kebijakan pusat dan presiden.”

Pernyataan tersebut langsung ditanggapi keras oleh Presedium Jaringan Intelektual Muda (JIM) Cianjur, Alief Irfan. Ia menilai ucapan Ketua DPRD Cianjur tidak hanya keliru secara konstitusi, tetapi juga berpotensi memprovokasi masyarakat.

“Kami mengecam keras dan meminta Ketua DPRD Cianjur segera mundur atau kami yang akan menurunkan. Stetmen itu jelas tidak berdasar dan bisa memancing kemarahan rakyat lagi. Jangan sampai rakyat marah hanya karena celotehan yang tak bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Alief, Jumat (5/9/2025).

Menurut JIM, dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang menganut trias politika, lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif berdiri sejajar. Presiden tidak memiliki kewenangan untuk membubarkan DPR, sebab DPR merupakan representasi mandat rakyat lewat pemilu, bukan restu presiden.

“DPR itu lahir dari rakyat, bukan dari presiden. Jadi logika menunggu perintah presiden untuk pembubaran DPR jelas keliru, bertentangan dengan UUD 1945 dan amandemennya,” tambahnya.

Alief juga merinci bahwa dalam perubahan UUD 1945, pembubaran DPR telah diatur secara tegas. Salah satunya menyebutkan Presiden tidak memiliki kekuasaan untuk membubarkan DPR RI, sehingga pernyataan Ketua DPRD Cianjur dinilai menyalahi konstitusi.

Atas dasar itu, JIM merekomendasikan agar Ketua DPRD Cianjur segera turun dari jabatannya. Jika tidak, pihaknya mengancam akan menggelar aksi besar-besaran ke kantor DPRD Cianjur untuk meminta pertanggungjawaban.

“Dalam waktu dekat kami akan turun ke jalan. Jika Ketua DPRD tidak legowo mundur, maka rakyat Cianjur yang akan menurunkannya,” tutup Alief. (Redaksi)

Comment