Wartacianjurnews.com – Dugaan keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencoreng wajah dunia pendidikan di Kabupaten Cianjur. Sembilan siswa MTs Islamiyah Sayang harus dilarikan ke layanan medis pada Rabu (3/9/2025) setelah mengalami mual dan muntah usai menyantap menu MBG di sekolah.
Kasdim 0608 Cianjur, Mayor Nanda, menegaskan bahwa TNI sejak awal telah memberi peringatan keras agar kualitas makanan yang dibagikan kepada siswa tidak main-main. “Kami jauh-jauh hari sudah mengimbau, makanan yang sampai ke anak-anak harus berkualitas bagus,” ujarnya Kamis (4/9/2025)
Namun ia menegaskan, TNI hanya sebatas melakukan pengawasan internal, khususnya dalam hal distribusi.
“Untuk bahan makanan dan proses pengolahan itu bukan wewenang kami, melainkan urusan penuh kepala dapur. TNI tidak bisa masuk ke ranah itu karena terbentur aturan,” kata Mayor Nanda.
Dengan pernyataan itu, sorotan kini tertuju pada pihak dapur penyedia menu MBG. Diduga, lemahnya kontrol terhadap bahan makanan yang masuk serta proses pengolahan menjadi celah utama terjadinya insiden berulang. Padahal, kualitas menu MBG kerap dikeluhkan orang tua siswa sejak beberapa waktu lalu.
Kasus keracunan yang menimpa siswa MTs Islamiyah Sayang memperkuat dugaan bahwa dapur pengelola MBG gagal memastikan standar keamanan pangan. Publik pun mendesak pemerintah daerah segera turun tangan untuk mengevaluasi pihak penyedia, sebelum jatuh korban lebih banyak. (dil)
Comment