Lorong Merah Putih di Ciantaasih, Menapaki Sejarah, Menjemput Harapan.

Lorong Merah Putih di Desa Ciantaasih, Kecamatan Gekbrong, berdiri megah menyambut HUT ke-80 RI, dihiasi deretan bendera dan foto pahlawan sebagai pengingat jasa mereka bagi kemerdekaan bangsa.

Wartacianjurnews.com – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Desa Ciantaasih, Kecamatan Gekbrong, berubah wajah. Jalan utama desa kini dihiasi Terowongan Merah Putih sepanjang 277 meter dengan lebar 5 meter. Tak hanya di jalan, suasana kebangsaan juga meriah di area lapangan desa, di mana terowongan serupa sepanjang 163 meter dan lebar 4 meter berdiri tegak, menjadi lintasan utama menuju lokasi upacara.

Di balik kain merah putih yang berkibar membentuk terowongan, terpampang foto-foto pahlawan nasional. Dari Soekarno, Mohammad Hatta, hingga Cut Nyak Dien, semuanya hadir seolah menyapa warga yang melintas, mengingatkan pada perjuangan panjang bangsa ini.

Lorong Merah Putih di Desa Ciantaasih, Kecamatan Gekbrong, berdiri megah menyambut HUT ke-80 RI, dihiasi deretan bendera dan foto pahlawan sebagai pengingat jasa mereka bagi kemerdekaan bangsa.

Bagi warga Ciantaasih, terowongan ini bukan sekadar hiasan. Ia adalah simbol kebersamaan, kerja gotong royong, dan rasa hormat kepada para pejuang.

“Kami ingin setiap orang yang melewati terowongan ini merasakan kebanggaan menjadi bagian dari Indonesia,” ujar Dedi Kusmara, Kepala Desa Ciantaasih.

Menurut Dedi, pembuatan terowongan ini melibatkan banyak pihak, mulai dari perangkat desa, karang taruna, hingga ibu-ibu PKK yang ikut membantu merangkai kain dan menata foto-foto pahlawan.

“Kita sengaja pasang foto-foto pahlawan di dalamnya, supaya anak-anak kita tahu dan mengenang mereka. Biar tidak lupa, kemerdekaan ini dibayar dengan darah dan air mata,” tuturnya dengan nada penuh haru.

Ia bercerita, ide membuat terowongan merah putih ini terinspirasi dari keinginan menciptakan sesuatu yang unik namun penuh makna menjelang perayaan kemerdekaan.

“Kita ingin warga, terutama generasi muda, punya kenangan yang indah setiap 17 Agustus. Tidak hanya lomba dan hiburan, tapi juga momen untuk merenung,” tambahnya.

Malam hari, terowongan ini semakin mempesona. Lampu-lampu hias di sepanjang struktur membuat warna merah putih berpendar lembut, menciptakan lorong cahaya yang memanggil siapa pun untuk melangkah masuk.

Bagi warga Ciantaasih, melewati terowongan ini serasa sedang menapaki jalan sejarah. Setiap langkah membawa ingatan pada perjuangan, sekaligus menumbuhkan harapan untuk masa depan. Sebagaimana kata Dedi Kusmara, “Kemerdekaan bukan hanya dirayakan, tapi dijaga dan dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari. Terowongan ini adalah salah satu cara kami untuk menjaga itu.”

Dan pada 17 Agustus mendatang, ketika upacara HUT RI ke-80 dimulai, terowongan merah putih di lapangan akan menjadi pintu gerbang menuju momen sakral, tempat bendera pusaka dikibarkan dan lagu kebangsaan berkumandang. Sebuah gerbang yang tidak hanya menghubungkan tempat, tetapi juga hati dan semangat seluruh warga Ciantaasih. (Fadilah Munajat)

banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600 banner 1131x1600

Comment

banner 1131x1600