Wartacianjurnews.com – Di tengah rusaknya infrastruktur jalan sepanjang lebih dari 12 kilometer yang menghubungkan Cianjur dan Sukabumi, semangat warga untuk terus beraktivitas tak surut. Jalan Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, yang merupakan jalur vital menuju kawasan situs bersejarah Gunung Padang, kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Berlubang, bergelombang, hingga licin saat hujan, jalan tersebut merupakan akses utama bagi warga dari sejumlah kampung seperti Cibanteng, Bantarpanjang, hingga Rawa Geude. Bahkan, jembatan Patrol yang menghubungkan dua kabupaten Cianjur dan Sukabumi, juga mengalami kerusakan.

Salah satu warga, Eman, setiap hari harus melewati jalur ekstrem ini demi mendistribusikan gas LPG 3 kg ke warung-warung di kampung sekitarnya. Dengan mobil yang penuh muatan dan harus melintasi genangan air serta bebatuan tajam, ia mengaku sering kali harus ekstra hati-hati.
“Hampir setiap hari saya lewat sini, karena saya antar gas ke warung-warung. Jalannya sudah lama rusak, tapi belum ada perbaikan. Kadang mobil sampai rusak karena jalan seperti ini,” ujar Eman, sambil membersihkan percikan lumpur di mobilnya.
Meski begitu, ia tetap menjalani pekerjaan itu dengan ikhlas. “Yang penting bisa bantu warga dan tetap bisa cari nafkah,” tambahnya.
Jalan ini sebenarnya tidak hanya menjadi penghubung antar kampung, namun juga menjadi jalur alternatif menuju kawasan wisata sejarah Gunung Padang. Sayangnya, kondisi jalan yang rusak parah justru membahayakan pengguna dan bisa mematikan potensi ekonomi wilayah.
Warga berharap, pemerintah daerah segera merespon kondisi ini dengan perbaikan serius, karena jalan ini bukan sekadar urat nadi ekonomi, tapi juga bagian dari sejarah dan mobilitas antarwilayah. (Fadilah Munajat)
Comment