Susahnya Mengais Rejeki Pria Dibalik Kostum Badut

MENGAIS REJEKI, sosok pria dibalik kostum badut berjuang mencari rejeki. (Septa Ahmad Dani/Warta Cianjur)

Wartacianjurnews.com- Beragam cara mengais rejeki dilakukan setiap manusia. Salah satunya Anwar (42).

MENGAIS REJEKI, sosok pria dibalik kostum badut berjuang mencari rejeki. (Septa Ahmad Dani/Warta Cianjur)

Dibalik kostum badut boneka beruang, Anwar berusaha untuk tetap tegar. Gerah, memikul beban kostum hingga berjalan dan menari dilakukannya setiap hari.

Selain berkeliling dari kampung ke kampung, Anwar juga sering mangkal di kawasan Jalan Pramuka. Dia mengibur pengendara yang berhenti karena lampu menunjukan warna merah, selama beberapa menit Anwar berjoget menggerakan semua bagian tubuh diiringi musik dari boks musik sederhananya.

Setelah dirasa cukup menghibur, Anwar membawa wadah dari bekas kaleng cat kecil untuk sumbangan para pengendara yang sudi memberi uang berapapun kepadanya.

Anwar mengaku, pekerjaan menjadi badut tak semudah dibayangkan, butuh keterampilan khusus seperti kemampuan berinteraksi dengan anak-anak, membawakan keceriaan, serta menjaga semangat positif meskipun dalam kondisi yang mungkin tidak ideal.

Menurut Pria dengan senyum khasnya itu, banyak orangtua yang memilih bekerja sebagai badut untuk menafkahi keluarganya.

“Pekerjaan ini menunjukkan betapa besarnya cinta orang tua kepada anak-anak mereka, yang rela mengorbankan kenyamanan dan kebanggaan pribadi demi menafkahi keluarga,” tutur Anwar.

Namun, penghasilan harian menjadi badut tidaklah besar Rp30 ribu hingga Rp50 ribu. Bahkan ditotalkan saja jauh dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kota Tatar Santri.

Tetapi pada momen libur lebaran, Anwar bersyukur ada peningkatan karena aktivitas di jalanan semakin meningkat.

“Dengan adanya libur panjang ini Alhamdulillah aga ada peningkatan, cukuplah buat makan dan jajan anak,” katanya. (SP)

 

Comment