Wartacianjurnews.com- Calon wakil Bupati Cianjur nomor urut 1 M Solih Ibang dikabarkan bermanuver dengan bergabung ke kubu Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur nomor urut 2 Wahyu Ramzi.

Sikap Asisten Pribadi (Aspri) Bupati Cianjur Herman Suherman itu disesalkan tim sukses (Timses) Paslon 1 ditengah perjuangan melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Timses Paslon 1 yang juga sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Cianjur Jimmy Perkasa mencurigai, M Solih Ibang meninggalkan Bupati Cianjur Herman Suherman untuk bergabung ke Paslon 2 dibuktikan dengan tidak terlihat dirinya melakukan rutinitas sebagai Aspri Bupati.
“Ya bisa kita sama-sama lihat dan saksikan sendiri, beliau sudah tidak terlihat lagi di lingkungan Pemkab Cianjur sebagai Aspri Bupati Cianjur,” kata Jimmy, Senin 13 Januari 2024.
Bahkan, hal itu diperkuat dengan postingan-postingan konten Ibang di media sosial (medsos) yang fokus melakukan kegiatan berwirausahanya di luar Kabupaten Cianjur
“Lihat status dan medsos pribadinya beliau lebih fokus di Kota Bandung atau melakukan kegiatan dan rutinitas sebagai pengusahanya, dan sampai saat ini saya sendiri belum pernah bertemu lagi dengan beliau pasca perhitungan suara di Pleno Kabupaten Cianjur,” ujarnya.
Dia pun menyesalkan, sikap yang ditunjukan Ibang yang dinilai tidak menghargai Bupati Cianjur Herman Suherman sebagai pasangannya di Pilkada 2024.
“Bagi saya baik sebagai tim Pemenangan BHSI atau sebagai Ketua Parpol yang mengusung pasangan BHSI tentunya sangat menyayangkan ini terjadi, harusnya dalam sikon seperti ini beliau justru harus lebih komunikatif,” sesalnya.
Bagi Jimmy, tim pemenangan Paslon 01 masih memegang komitmen yang kuat menunggu hasil putusan MK.
“Selama calon masih melakukan ikhtiar termasuk gugatan ke MK, kami masih menjadi pengusung setia, kecuali kalau paslon nya, baik Cabup dan Cawabup sudah menerima kekalahan, baru saya balik kandang ke parpol masing-masing untuk bermusyawarah menentukan arah politik selanjutnya,” tutur dia.
Sementara itu, Wartawan Warta Cianjur mencoba mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut kepada M Solih Ibang, namun pesan singkat maupun telepon tak dijawab. (NRS)
Comment