Wartacianjurnews.com – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur telah mendapatkan berbagai informasi akurat terkait robohnya satu ruang laboratorium SMPN 3 Tanggeung beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, detik-detik robohnya laboratorium SMPN 3 Tanggeung diabadikan masyarakat sekitar dalam video berdurasi 50 detik dan viral di media sosial (medsos).
Berdasarkan informasi, pembangunan dilakukan pada tahun 2022 melalui sistem swakelola. Dengan sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp450 juta.
Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdikpora Cianjur Helmi Halimudin mengatakan, pasca kejadian pada hari Jum’at 25 Oktober 2024, pihaknya langsung menerjunkan tim untuk mencari kronologis kejadian.
“Robohnya sekitar jam 12.00 WIB hari Jum’at. Mendapati informasi itu tim dari Disdikpora Cianjur langsung terjun ke sana pada hari sabtunya,” kata Helmi, Jum’at 28 Oktober 2024.
Berdasarkan kajian tim Disdikpora Cianjur didapati dugaan atap laboratorium SMPN 3 Tanggeung roboh lantaran penopang yang tidak sesuai spesifikasi menampung beban berat.
Berdasarkan hasil kajian investigasi ini akan kami rekomendasikan ke ITDA Cianjur.
“Agar dilakukan pemeriksaan administrasi hingga sebab kejadian tersebut. Nanti melibatkan ahli dari Teknik Sipil sehingga kajian-kajiannya akan komprehensif,” tutur dia.
Barulah setelah keluar hasil investigasi ITDA Cianjur. Disdikpora Cianjur bakal langsung mengumumkan.
Ia pun menegaskan, ada konsekuensi yang akan diterima bilamana terbukti robohnya bangunan laboratorium merupakan kesalahan kesalahan kepala sekolah atau pihak-pihak terkait.
“Kan ada P2S (Panitia pembangunan sekolah). Dimana sebagai penanggung jawabnya adalah kepala sekolah terdahulu berikut timnya yang direkrut dari guru sekolah tersebut dan komite sekolah,” pungkasnya. (NRS)
Comment