Cianjur – Pembuat kue tradisional “klontong” ketan yang ada di Desa Campakawarna, Kecamatan Campakamulya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kebanjiran pesanan di H-5 jelang hari raya Idul Fitri 1445 H.
Seperti yang dirasakan oleh Mak Eti (45), salah satu pengrajin yang sudah puluhan tahun memproduksi makanan khas Cianjur itu.
Klontong ketan sendiri ialah makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang dilumuri dengan cairan gula aren.
Mak Eti mengakui, adanya kenaikan pesanan dari konsumen setiap jelang hari raya Idul fitri.
“Kenaikan ini mulai terjadi sepekan menjelang hari raya dan kebanyakan dari pelanggan saya adalah ibu rumah tangga,” katanya kepada wartacianjurnews.com saat ditemui di kediamannya, Kamis (04/04/2024).
Sekali memproduksi, Mak Eti menjelaskan, dari satu liter beras ketan, rata-rata bisa jadi 40-45 biji klontong, dijual persatu bijinya seharga Rp600 rupiah.
Mak Eti sendiri mengaku bahwa usaha pembutan klontong ketannya itu dimulai sejak tahun 1990.
“Ya lebih kurang sudah 34 tahun saya geluti usah ini, dan alhamdulilah sekarang langganan sudah ada dari luar kota Cianjur, sepeti Bandung dan Jakarta,” paparnya.
Salah satu pelanggannya, Rani mengaku bahwa, kue klontong ketan yang dibuat oleh Mak Eti sangat enak karena diolah dengan sangat baik dan cara tradisional.
“Pernah saya membeli dari dipengrajin kue klontong lain, namun selain rasanya kurang juga harganya lumayan mahal. Namun, beda dengan ker klontong hasil olahan mak Eti ini, selain rasanya enak juga harganya lumayan murah,” kata Rani. (Zenal Mustari)
Comment