Wartacianjurnews.com – Kenaikan harga beras yang mencapai Rp 17 ribu per kilogram, menyebabkan warga di Campaka menjerit, warga berharap tekanan daya beli bisa diatasi pemerintah, ditengah beban kehidupan yang masih tinggi.

Seorang ibu rumah tangga di Campaka, Kabupaten Cianjur, Mulyani (40) mengatakan, kenaikan harga beras membuat dirinya harus mengurangi pembelian bahan pokok lainnya.
“Kenaikan harga beras sudah terjadi sejak awal bulan Februari, dari harga Rp 12 ribu mejadi Rp 15 ribu per kilonya. Kenaikan terus terjadi hingga kini sudah mencapai Rp 17 ribu per kilo,”kata Mulyani pada Wartacianjurnews.com. Senin, (12/02/2024).
Dampak buruk dari harga beras juga dirasakan oleh para pedagang makanan, yang berbahan beras, seperti yang disampaikan Ujang, pemilik warung nasi sate maranggi, di kawasan jalan Lembur Sawah Desa Sukajadi.
“Saya terpaksa mengurangi porsi makanan agar tetap mendapatkan keuntungan,”katanya.
Menurut Ujang pedagang belum bisa menaikkan harga menu makanan, karena daya beli masyarakat yang belum pulih total akibat musim hujan. Apalagi saat ini, penghasilan petani jauh dari harapan.
Meski keuntungan jauh menurun, Ujang terus berjualan karena dari jualan nasi, dia dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Terutama, biaya untuk keperluan anak sekolah.
“Karena ini saya dan warga lainnya berharap pemerintah segera ambil langkah kongkrit, agar harga beras kembali stabil,” harapnya.
Zenal Mustari
Comment